Dia berkata, "Saya bekerja menyetrika dan membersihkan. Itulah kehidupan yang ingin saya kembalikan."
"Saya tidak tahu mengapa saya datang ke Jouberton karena hidup di sini keras. Ketika kamu tidak punya uang, kamu menderita. Di pertanian, kami hidup dari apa yang kami tanam. Kami juga akan mendapatkan jatah," ujarnya.
"Pada akhir tahun, kami akan mendapatkan karung jagung dan kami akan pergi dan menjualnya dan menghasilkan uang," imbuh Johanna.
Johanna agak sulit mendengar akhir-akhir ini tetapi masih bisa melihat.
Dia bahkan masih bisa berjalan di sekitar rumah meskipun hanya dengan bantuan.
Dia berkata, "Tubuh saya kaku. Ketika saya berjalan, saya berjalan seperti anak kecil. Ketika orang-orang berjalan mondar-mandir di jalan, saya hanya melihat melalui jendela saya dan berharap saya bisa seperti mereka."
Pengasuh Johanna Thandiwe Wesinyana telah tinggal bersamanya sejak 2001 mengatakan, "Saya tidak bisa tidur ketika saya tidak di sampingnya. Ketika saya kembali, dia juga akan mengatakan dia tidak bisa tidur. Dia bilang dia hanya duduk di dekat jendela melihat ke gerbang dan bertanya-tanya kapan Saya akan kembali."
Walikota setempat James Tsolela sebelumnya mengungkapkan bahwa kotamadya Matlosana memberinya sofa untuk hari istimewanya.
Dia berkata, "Kami telah memeriksa dan melakukan penelitian untuk melihat siapa yang tertua. Kami tidak dapat menemukan siapa pun seusianya. Kami memiliki ID-nya yang mengatakan itu."
"Kita harus mencoba dan memasukkannya ke dalam buku Guinness Book of Records, sehingga dia bisa dihormati dengan baik," sambungnya.
Johanna, yang mengatakan dia tidak yakin mengapa dia mencapai usia yang begitu lanjut, mengatakan, "Ketika saya mati, mereka harus menyembelih seekor sapi untuk saya. Mereka harus mengubur saya dengan baik, sehingga saya tidak pernah mengganggu mereka."
Tonton juga:
Baca juga: Viral Curhatan Pengunjung Soal Tagihan Menu Beach Club Raffi Ahmad Terlalu Mahal, Begini Faktanya
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.
Baca tanpa iklan