Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Jugyeom, Garam Termahal di Dunia yang Harganya Jutaan Rupiah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi garam termahal di dunia.

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu bahwa ada garam yang dijual dengan harga fantantis?

Namanya adalah garam bambu atau jugyeom yang berasal dari Korea Selatan.

Tak seperti bumbu dapur lainnya, jugyeom terbilang sangat eksklusif.

Produk ini tergolong sangat mewah dan harganya mencapai jutaan rupiah.

Baca juga: Mengenal Semangka Termahal di Dunia Seharga Rp 84 Juta, Dikemas Mewah dan Dilengkapi Sertifikat

Melansir laman Oddity Central, Rabu (11/5/2022), harga jugyeom bisa lebih dari Rp 1,4 juta per toples dengan berat 240 gram.

Harga yang fantastis tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh proses pembuatannya yang melelahkan.

Ilustrasi garam. (Flickr/Dubravko Sori?)

Bagaimana tidak, jugyeom harus melalui 9 kali proses pemanggangan di dalam bambu.

Bahkan, proses pembuatan jugyeom dapat memakan waktu hingga 50 hari lamanya.

Maka tak heran jika harga jugyeom bisa melambung tinggi, mengingat produksinya yang begitu rumit.

Memang ada beberapa jenis garam di dunia yang tergolong mahal.

Mulai dari garam Himalaya merah muda, garam kedelai dan garam Kilauea Onyx hitam pekat.

Baca juga: Burger Termahal di Dunia Ternyata Ada di Jakarta, Harganya Capai Rp 1,5 Juta

Namun, daftar paling atas ditempati oleh jugyeom Amethyst.

Jenis ini dibuat dengan mengisi bambu dengan garam laut, menutupinya dengan tanah liat dan memanggangnya 9 kali dalam tungku tradisional.

Proses tersebut sangat kompleks dan membutuhkan waktu satu bulan penuh untuk menyelesaikannya.

Setiap langkah dilakukan dengan tangan, jadi tidak heran jika garam bambu bisa terjual lebih dari Rp 1,4 jutaan per toples.

Jugyeom telah menjadi bagian dari budaya Korea selama ratusan tahun.

Ilustrasi garam. (Flickr/ stlbites.com)

Namun, jugyeom yang melalui proses pemanggangan selama 9 kali baru berasal dari abad ke-20.

Sebelumnya, jugyeom biasanya hanya dipanggang dalam bambu 2 atau 3 kali saja.

Belakangan diketahui bahwa beberapa proses pemanggangan membantu memasukkan lebih banyak esensi bambu ke dalam garam dan juga menyaring lebih banyak kotoran, menjadikannya salah satu garam paling murni di planet ini.

Pembuatan jugyeom Amethyst dimulai dengan memotong batang bambu berusia 3 tahun menjadi silinder.

Salah satu ujung bambu dibiarkan tertutup dan mengisinya dengan garam laut dari pantai barat Korea Selatan.

Baca juga: Seporsi Pizza Termahal di Dunia Dibanderol Seharga Rp 172 Juta, Apa Keistimewaannya?

Ujung bambu lainnya kemudian ditutup dengan tanah liat jenis keramik khusus.

Bambu kemudian ditempatkan ke dalam tungku dan dipanggang di atas api kayu pinus, pada suhu mendekati titik leleh garam (800 derajat celcius).

Saat bambu memanas, minyak keluar dari kayu dan diserap ke dalam garam, diduga memberikan aroma yang kompleks serta diduga memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan.

Setelah 14-15 jam, bambu silinder menjadi abu, hanya menyisakan gumpalan garam, yang kemudian digiling dan dikemas dalam silinder bambu lagi.

Secara keseluruhan, proses ini diulang delapan kali.

Baca juga: Fakta Unik Kynam, Kayu Langka Termahal di Dunia yang Harganya Ratusan Juta Rupiah per Gram

Proses pemanggangan kesembilan sedikit berbeda, karena garam sekarang dipanggang pada suhu sekitar 1.000 derajat celcius, yang menyebabkan garam dan bambu meleleh sepenuhnya.

Campuran tersebut kemudian ditiriskan ke dalam cetakan, dan dibiarkan memadat selama beberapa hari.

Garam yang berbentuk seperti batu kemudian dipecah dengan tangan, dikemas dan dijual.

Tahap terakhir dari proses ini adalah yang paling sulit, karena satu kesalahan dapat mengakibatkan pemborosan kerja keras selama 30-50 hari.

Jugyeom jenis Amethyst dikatakan sebagai garam bambu panggang paling murni di dunia, dan juga memiliki kandungan mineral tertinggi.

Beberapa memujinya karena rasa kompleks seperti kuning telur yang dikatakan diberikan oleh minyak bambu yang dikandungnya, dan ada banyak yang percaya itu memiliki khasiat obat.

Meskipun penelitian ilmiah belum membuktikan manfaat kesehatan dari mengkonsumsi garam bambu panggang 9 kali, produk diklaim dapat membantu pencernaan dan meningkatkan kesehatan mulut, mengurangi peradangan dan beberapa bahkan berpikir bahwa itu memiliki efek antikanker.

Baca juga: Bukan Paris dan Singapura, Inilah Kota Termahal di Dunia untuk Dihuni

Baca juga: Hotel Termahal di Dunia yang Berada di Dalam Kapal Selam Ini Tarifnya Rp 4 Miliar Semalam

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.