Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Spesies Monyet Misterius Muncul di Hutan Kalimantan, Diduga karena Lahan yang Menyusut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lutung keperakan ( Trachypithecus cristatus ).

Para ilmuwan menduga bahwa ekosistem yang menyusut yang disebabkan oleh perkembangan manusia mengubah cara kedua spesies monyet berinteraksi, menyebabkan mereka bersaing untuk pasangan dan wilayah.

Itu karena kedua spesies hidup dalam "keluarga" dengan satu jantan dan beberapa betina.

Laki-laki muda harus mengambil alih kelompok yang sudah ada sebelumnya, atau memulai kelompok mereka sendiri.

Tetapi dengan semakin sedikitnya wilayah, bekantan yang lebih besar tampaknya kawin dengan lutung keperakan yang lebih kecil.

“Kami menyimpulkan dari pengamatan yang dilakukan fotografer bahwa bekantan jantan kawin dengan lutung betina di daerah tersebut dan ada kelompok campuran di mana bekantan betina bahkan merawat bayi lutung perak,” kata Ruppert, mencatat bahwa bekantan tampaknya mengambil alih kelompok yang dijalankan oleh lutung keperakan jantan.

Para ilmuwan percaya bahwa kera hibrida kemungkinan besar adalah keturunan dari bekantan jantan dan lutung keperakan betina.

“Ini adalah gejala yang mengkhawatirkan dari ekosistem yang tampaknya sudah tidak seimbang,” kata Ruppert kepada Newsweek.

Memang, misteri kera hibrida tampaknya merupakan konsekuensi dari perkembangan manusia di Kalimantan, yang disebut Ruppert sebagai “tragedi”.

“Sungguh tragis bahwa kedua spesies sekarang berdesak-desakan di sisa petak hutan tepi sungai yang sempit yang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit, di mana mereka bersaing untuk mendapatkan makanan dan kesempatan kawin,” katanya kepada Live Science.

Kepada Newsweek , bagaimanapun, dia menambahkan bahwa sementara hibrida mungkin menjadi perhatian, tidak mungkin untuk mengetahui bagaimana situasi antara kedua monyet akan berkembang.

“Dalam jangka panjang, satu dari dua spesies primata yang terancam ini mungkin akan tergeser oleh yang lain dari kawasan tersebut, di mana bekantan tampaknya lebih dominan daripada lutung perak,” jelasnya.

“Jika konektivitas habitat dan peluang penyebaran tidak dapat dipulihkan, mungkin juga untuk melihat hibrida lain segera, karena perkawinan antara dua spesies tampaknya umum terjadi di daerah tersebut. Tapi mungkin ini juga hanya peristiwa acak satu kali, sulit untuk mengatakannya tanpa studi mendalam lebih lanjut dan pemantauan jangka panjang.”

Untuk saat ini, para ilmuwan akan terus mengamati monyet-monyet tersebut, dan terus mengamati kera-kera tersebut untuk mengetahui lebih banyak hibrida misterius di pepohonan.

Baca juga: 4 Pantai Terbaik di Balikpapan Kalimantan Timur Lengkap dengan Harga Tiket Masuknya

Ambar/TribunTravel