TRIBUNTRAVEL.COM - Bekerja sebagai seorang pramugari di jet pribadi tentu memiliki beberapa perbedaan dengan pesawat komersil lainnya.

Mulai dari karakter penumpang, fasilitas hingga layanan yang diberikan pun berbeda.

Seorang pramugari jet pribadi, Emilia George yang menghabiskan karir untuk melayani orang kaya di udara berbagi beberapa situasi yang harus ditanganinya selama bekerja.

Baca juga: Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Bertambah, VietJet Air Layani Rute Vietnam-Denpasar PP

Melansir mirror.co.uk, Sabtu (30/4/2022), George mengungkapkan bahwa jet pribadi banyak disewa oleh orang sangat kaya dan uang bukanlah masalah demi apapun yang bisa didapatkan.

Biaya yang mahal juga harus dikeluarkan penumpang jet pribadi mulai dari layanan makan malam senilai 1 juta poundsterling atau sekira Rp 18,2 miliar.

Atau sekantong salad seharga 700 dolar AS atau sekira Rp 10,1 juta.

"Apapun yang mereka inginkan, mereka dapatkan," kata George.

"Daripada harus bertemu satu sama lain, pasangan bercerai yang telah berbagi hak asuh atas anjing mereka akan mengirim anjing dimanjakan di pesawat mereka," katanya kepada Telegraph.

George menyebutkan bahwa tata letak dan interior ruang VIP berubah, tetapi kualitasnya selalu yang terpenting.

Teknologi terbaru yang diletakkan di lingkungan yang nyaman dan mengikuti perkembangan penumpang jet pribadi.

Dalam perlombaan untuk mendapatkan jet terbaik, George mengatakan ada ruang senam di dalam pesawat, ruang disko yang menampilkan tiang untuk anak perempuan untuk menari dan bahkan takhta emas murni.

Ketika datang ke klub setinggi satu mil, George mengatakan bahwa beberapa klien percaya itu adalah undangan yang tak tertahankan untuk beberapa awak kabin yang bekerja keras.

Baca juga: Viral Burung Pelikan Duduk di Taxiway Bandara Sebabkan Penerbangan Tertunda

Baca juga: Elon Musk Ngaku Ingin Beli Coca-cola dan McDonalds, Cuitannya jadi Trending Topik

"Undangan untuk makan malam yang intim, kunjungan ke kamar hotel anda, dan sentuhan yang tidak pantas adalah hal biasa," jelasnya, menambahkan bahwa pemilik pribadi bahkan meminta awak kabinnya mengenakan pakaian yang bertentangan dengan seragam standar mereka.

Penolakan tentu saja diperbolehkan.

Tetapi tuntutan pada integritas profesional tentu saja sesuai dengan keahlian yang dimiliki, dengan insiden yang George bandingkan dengan menjadi kontestan di The Apprentice.