Tepatnya saat masjid layur berdiri.
"Dari dulu sekali sudah jadi tradisiĀ bagi warga sekitar masjid," jelasnya.
Masjid tersebut dibangun tahun 1802.
Masjid Layur juga kerap disebut masjid menara karena ciri khas masjid ini berupa bangunan menara.
Bangunan Masjid Layur sangat terawat, terutama pada bagian menara tampak baru saja direnovasi.
Bangunan masjid telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemkot Semarang pada tahun 1992.
Sayangnya, bangunan cagar budaya tersebut terancam dengan penurunan muka tanah di kawasan pesisir.
Masjid tersebut terdiri dari dua lantai saat dibangun oleh saudagar dari Yaman.
Baca juga: Ngabuburit di Semarang, Menikmati Suasana Sore di Pantai Marina Sambil Berburu Takjil Buka Puasa
Baca juga: Ngabuburit Sambil Cari Takjil di Jalan Pahlawan Semarang, Harus Coba Sedapnya Jasuke Tombo Ati
Namun karena lantai satu sering banjir akhirnya diurug.
Kini tinggal satu lantai yang tersisa.
Lantai yang amblas saat ini dikosongkan, sebelumnya lantai tersebut digunakan untuk kegiatan belajar mengaji anak-anak.
"Saat musim hujan kawasan Masjid Layur memang sering kebanjiran," terang Pengurus Masjid Layur, Ali Mahsun.
Dia mengatakan, penurunan tahan di area masjid memang kian terasa.
Belasan tahun lalu pihaknya sempat meninggikan tanah masjid.
"Sekitar 20 tahun lalu terakhir lantai 1 masjid masih bisa digunakan," terangnya.
Baca juga: 7 Masjid Ikonik di Rest Area Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung dari Arah Jakarta
Baca juga: 5 Masjid Tertua di Indonesia untuk Wisata Religi, Masjid Agung Sunan Ampel Ada Sejak 1421
Baca tanpa iklan