TRIBUNTRAVEL.COM - Para ilmuwan memperingatkan dunia akan kehabisan makanan dalam 27 tahun lagi.
Pemanasan global akibat aktivitas manusia memberikan dampak signfikan terhadap keberlangsung hidup di Bumi.
Mempertimbangkan segala perubahan yang ada, para ilmuwan bahkan memprediksi dunia akan kehabisan makanan dalam waktu 27 tahun lagi.
Baca juga: Ilmuwan Takjub saat Membedah Tubuh Hiu Langka yang Mati Terdampar di Pantai
Mereka juga telah meluncurkan hitungan mundur 'Hari Kiamat' dan mengatakan manusia hanya memiliki 27 tahun 251 hari tersisa, dihitung pada Minggu (24/4/2022).
Sosiobiolog Edward Wilson menjelaskan manusia akan membutuhkan dua planet Bumi untuk memenuhi kebutuhan saat ini, dilansir dari Daily Star, Senin (25/4).
"Ada batasan kapasitas Bumi untuk memberi makan umat manusia," kata Wilson.
"Bahkan jika semua orang di planet ini setuju untuk menjadi vegetarian, lahan pertanian dunia tidak dapat mendukung kebutuhan tersebut. Populasi dunia akan terlalu besar untuk memberi makan dirinya sendiri," imbuhnya.
Wilson melanjutkan, "Pada saat itu, akan ada hampir 10 miliar orang di planet ini dan permintaan makanan akan meningkat 70% dibandingkan dengan yang kita butuhkan pada tahun 2017."
"Batas berapa banyak orang yang dapat diberi makan Bumi ditetapkan pada 10 miliar pada jumlah maksimum mutlak. Batasan biosfer sudah diperbaiki, tidak ada ruang gerak di sini," sambungnya.
Para ahli mengatakan mereka telah mempelajari kerangka waktu Bumi dengan membandingkan tingkat konsumsi makanan berlebihan saat ini, di samping pertumbuhan populasi dan angka kelahiran dari tahun ke tahun.
Baca juga: Ilmuwan Jepang Ungkap Fakta di Balik Misteri Mumi Putri Duyung yang Ditemukan Tahun 1700-an
Baca juga: Heboh Ilmuwan Temukan Planet Ekstrasurya Ultra-Hot Punya Atmosfer Mirip Bumi
Statistik menunjukkan bahwa manusia perlu menghasilkan lebih banyak makanan dalam 40 tahun ke depan daripada yang telah diproduksi dalam 8.000 tahun terakhir.
Dr Wilson melanjutkan, "Tidak mungkin semua orang akan setuju untuk berhenti makan daging sehingga batas yang sebenarnya lebih rendah. Dan setiap negara berbeda, tetapi masih ada jumlah makanan yang dimakan dan dibuang secara berlebihan setiap hari."
"Misalnya jika semua orang berbagi pola makan rata-rata orang Amerika, dunia hanya bisa memberi makan 2,5 miliar orang," ujarnya.
"Dunia dapat memberi makan populasi yang jauh lebih besar jika kita tidak makan daging karena membutuhkan lebih banyak energi untuk menghasilkan daging daripada makanan lainnya. Misalnya, dibutuhkan 75 kali lebih banyak energi untuk menghasilkan daging daripada jagung," ungkap Wilson.
Dan ilmuwan lain berbaris untuk mendukung peringatan tersebut.