Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Lepas dari Pelukan si Pemilik, Ular Sepanjang 1 Meter Bikin Panik Penumpang Kereta Api

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kereta Api

TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor ular sepanjang satu meter membuat panik penumpang kereta api.

Ular peliharaan tersebut awalnya dipeluk sang pemiliknya yang merupakan gadis penumpang kereta api.

Namun sayang, ular tersebut lolos saat dipeluk dan melarikan diri di antara kursi penumpang kereta api.

Baca juga: Ular Laut Jauh Lebih Mematikan Dibanding Ular di Darat, Satu Tetes Bisanya Mampu Bunuh 22 Orang

Ular bernama Diego ini tampak menggeliat bebas setelah diletakkan di atas meja oleh pemiliknya yakni seorang gadis remaja.

Penumpang dan staf yang fobia dengan reptil merasa ketakutan saat ular tersebut belum ditangkap.

Ilustrasi ular (Pixabay/ CDPHOTOGRAPHY)

Melansir dari The Sun, Minggu (24/4/2022), Diego dapat ditangkap oleh Supervisor Layanan Pelanggan James Noble .

Seorang penumpang kereta api Chris Fidler (47) yang baru saja naik dari London ke Sheffield menceritakan insiden tersebut.

Dia berkata,"Saya tidak percaya ketika saya duduk. Seorang gadis sedang memeluk seekor ular."

"Tampaknya tenang dan dia meyakinkan saya bahwa itu aman," imbuhnya.

Chris melanjutkan, "Kemudian ular itu melesat ke celah di antara dua kursi."

"Pemiliknya berusaha memegang ekor ular tersebut namun kemudian melepaskannya agar ular itu tidak terluka," sambung Chris.

Baca juga: Viral Objek Mirip Kerangka Ular Raksasa Tertangkap Kamera Google Maps di Prancis, Ini Faktanya

Baca juga: Cerita Pria Digigit Ular yang Disimpan dalam Toples Anggur Selama Satu Tahun

Ilustrasi suasana stasiun bawah tanah (Flickr/Tom Hilton)

Chris menambahkan,"Kereta berhenti di Derby lalu Sheffield."

"Saya memberi tahu seorang anggota staf tetapi dia mengatakan ular adalah ketakutan terbesarnya," ungkap Chris.

Chris menjelaskan bahwa staf kereta api tersebut sudah bekerja selama 25 tahun dan tidak pernah berhadapan dengan ular.

James, dari East Midlands Railway, berkata, "Saya pikir itu adalah lelucon ketika kami pertama kali mendapat telepon."

Halaman
123