TRIBUNTRAVEL.COM - Membangun sahur Ramadhan 2022 dilakukan dengan berbagai cara unik.
Ada tradisi unik yang dilakukan pemuda Dusun Ngareanak, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dimulai pukul 02.00 WIB, mereka biasanya berkumpul terlebih dahulu di musala.
Tempat tersebut selalu menjadi jujukan berkumpul sebelum mereka memulai untuk berkeliling.
Tak lantas sekadar tangan kosong, alat musik yang mereka miliki juga dibawa sebagai media pendukung di saat berkeliling kampung.
Mulai dari alat musik seperti tamborin, bolero, marawis, kecrek, kentongan, hingga hasil modifikasi jerigen dan galon air isi ulang yang ditumpuk kemudian diikat menggunakan potongan ban bekas.
Baca juga: 9 Olahan Sosis yang Praktis dan Enak Disantap untuk Menu Sahur
Tak hanya musik, di saat melewati jalur yang agak padat rumah warga, satu dua orang juga akan meneriakkan "Sahur, sahur, wayahe ayo padha sahur… (Sahur, sahur, waktunya sahur...)."
Setelah berjalan keliling desa, mereka akan mengakhirinya di musala.
Menggunakan speaker, para pemuda akan menginformasikan waktu saat itu juga dan kembali mengajak warga untuk segera sahur.
Ya, ini adalah tradisi yang tak pernah absen bagi para pemuda di kampung tersebut setiap Ramadhan, menjelang waktu santap sahur.
Baca juga: Resep Nasi Goreng Kencur untuk Sahur, Praktis Cuma 30 Menit & Bisa Pakai Nasi Sisa
Kegiatan yang sudah turun temurun itu mereka menyebutnya ngangklang.
Bagi yang tinggal di perkotaan, mungkin akan terdengar asing dan mungkin pula bakal dianggap mengganggu.
Ini adalah cara berkeliling membangunkan warga untuk sahur menggunakan alat musik, selain menggunakan pengeras suara yang ada di musala ataupun masjid.
Tak jarang pula, di tengah perjalanan mereka akan berpapasan dan saling bertegur sapa dengan grup kampung sebelah yang juga melakukan hal serupa.
Salah satu pemuda Dusun Ngareanak, Taufik mengatakan bahwa ngangklang telah menjadi tradisi di sana.