TRIBUNTRAVEL.COM - Kapal induk andalan Rusia berpenumpang 500 orang dilaporkan tenggelam usai kebakaran.
Kapal tersebut merupakan kapal induk armada Laut Hitam Rusia.
Kebakaran terjadi saat kapal hendak kembali ke pelabuhan karena cuaca badai.
Baca juga: Diduga Punya Vladimir Putin, Penampakan Rumah Super Mewah Rp 18 T Terekam Google Maps
Kapal era Soviet itu rusak parah akibat kebakaran, yang menurut Ukraina akibat serangan misilnya.
Sebelumnya, Kementerian mengatakan kapal perang dievakuasi setelah ledakan amunisi di atas kapal, karena upaya putus asa untuk memadamkan api, dilansir dari Mirror.co.uk, Jumat (15/4/2022).
Kapal induk Vladimir Putin ini diyakini sedang menuju ke Sevastopol ketika tenggelam.
Seorang pejabat AS mengatakan sebelum perkembangan terakhir, "Penilaian kami adalah bahwa dia tampaknya masih berjuang melawan api di kapal."
Moskow belum mengakui bahwa kapal itu diserang, meski demikian penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Komando militer selatan Ukraina mengatakan bahwa mereka menabrak kapal perang dengan rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina dan kapal itu mulai tenggelam.
AS mengatakan tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan apakah kapal itu terkena rudal.
Baca juga: Potret Kapal Mewah Diduga Milik Vladimir Putin, Punya Lantai Dansa hingga Keran Berlapis Emas
Baca juga: Pelacak Jet Pribadi Elon Musk Buat Akun Baru, Vladimir Putin dan Oligarki Rusia Jadi Sasaran
"Kami tidak memiliki kapasitas pada saat ini untuk memverifikasi secara independen, tetapi tentu saja ini merupakan pukulan besar bagi Rusia ," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan.
Kehilangan Moslva adalah pukulan lain bagi kampanye gagap Rusia pada hari ke-50 perangnya di Ukraina saat bersiap untuk serangan baru di wilayah Donbas timur yang kemungkinan akan menentukan hasil konflik.
Pasukan Rusia telah mundur dari beberapa bagian utara Ukraina setelah menderita kerugian besar dan gagal merebut ibu kota Kyiv.
Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Moskow sedang mengerahkan untuk serangan baru.
"Pasukan Rusia meningkatkan aktivitas mereka di front selatan dan timur, berusaha membalas kekalahan mereka," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video Rabu malam.