Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bertemu Rara Pawang Hujan Viral Makan Soto di Jogja, Wisatawan Nggak Nyangka Ditraktir

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Rara Istiati Wulandari, pawang hujan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

“Abang soto langsung ngitung, kan. Dia (Rara) bilang karena saya semeja, sekalian saja,” ucap Kevin.

Baca juga: 8 Soto Enak di Jogja, dari Soto Pak Marto yang Gurih hingga Soto Ayam Pak Dalbe yang Legendaris

Ketika diajak foto bareng, Rara juga menerima dengan ramah.

Pawang hujan asal Bali tersebut berfoto sambil memperagakan gerakan tangan bak ritual menghentikan hujan, seperti yang ia dilakukan saat gelaran MotoGP Mandalika.

Pose itu Rara lakukan sendiri, tanpa diminta Kevin maupun orang lain yang juga ingin foto bareng.

“Inisiatif dia sendiri, bahkan pas foto tangannya gerak,” tutur traveler dari BSD itu.

“Saya kira dia akan offended dengan video gerakan gitu. Eh, malah meragain, hehehe,” imbuhnya.

Momen makan soto Kadipiro di Jogja kali ini pun jadi pengalaman tak terlupakan bagi Kevin.

Tonton juga:

Ngomong-ngomong soal soto Kadipiro, ini merupakan kuliner legendaris di Jogja, lho.

Dikutip dari Kompas.com, Warung Soto Kadipiro Asli eksis sejak tahun 1921 silam.

Pendiri soto ini adalah Karto Wijoyo.

Beliau meninggal pada tahun 1972, kemudian soto Kadipiro dikelola oleh generasi kedua, yaitu Widadi Dirjo Utomo.

Sotonya berkuah gurih karena berasal dari kaldu ayam kampung.

Kemudian isi sotonya adalah suwiran ayam kampung, tauge, kol, taburan daun bawang serta bawang goreng.

Soto ini disajikan dengan nasi putih.

Baca juga: 7 Soto Enak di Jogja untuk Sarapan, Soto Ayam Pak Gareng Disajikan dengan Perkedel Singkong

Halaman
123