Sementara itu warga desa lain mengaku melihat serpihan kecil debu di udara setelah pesawat China Eastern Airlines jatuh.
"Tentu saja, aku takut," kata pria itu.
Atas insiden ini, media pemerintah memprakirakan bahwa semua penumpang pesawat telah meninggal dunia.
Lokasi kecelakaan pesawat China Eastern Airlines itu dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisi dengan akses yang tersedia hanya satu jalur kecil.
Rekaman video dari People's Daily menunjukkan tim evakuasi dan pasukan paramiliter memanjat bukit-bukit yang tertutup pohon dan menempatkan penanda di lokasi puing-puing ditemukan.
Polisi mendirikan pos pemeriksaan di desa Lu dan melarang wartawan masuk.
Baca juga: Pesawat Boeing China Eastern Airlines Jatuh dan Terbakar, Nasib 132 Penumpang Belum Diketahui
Baca juga: Viral Kepulan Asap Tebal Membumbung dari Atas Bukit, Diduga Lokasi Jatuhnya China Eastern Airlines
Armada Boeing 737-800 dikandangkan
Menurut analis penerbangan yang berbasis di AS, Robert Mann dari RW Mann & Company mengatakan, penyelidik membutuhkan perekam data penerbangan untuk memahami penyebab penurunan mendadak oleh data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B).
Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) merupakan sistem pengamatan (surveillance) penerbangan yang salah satu fungsinya adalah untuk mendeteksi posisi pesawat terbang.
Perekam suara kokpit juga bisa memberikan petunjuk terkait kecelakaan.
"Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot," kata Dan Elwell, mantan kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Elwell mengatakan, kegagalan mekanis pada jet komersial modern jarang terjadi di ketinggian jelajah.
China Eastern dan dua anak perusahaannya pada Senin (21/3/2022) mengandangkan armada 737-800.
Maskapai ini memiliki 225 pesawat, menurut data dari konsultan penerbangan Inggris IBA.
Sementara itu, maskapai China lainnya belum membatalkan penerbangan 737-800 pada Selasa ini.
Baca tanpa iklan