Hal ini mendorong CIA untuk membongkar foto dan dokumen tentang pangkalan tersebut, kemudian menulis sejarah baru tentangnya.
Mantan spesialis tersebut bahkan mengklaim Area 51 bukanlah nama asli untuk situs tersebut, melainkan 'Station D'.
"Mereka memiliki semua dokumen di sana yang diduga mengidentifikasinya sebagai stasiun D," kata Barnes.
Ketika dia kembali ke sejarawan CIA untuk mendapatkan lebih banyak dokumen, mereka mengklaim tidak pernah mendengar stasiun D.
Stasiun D bukan satu-satunya nama, nama panggilan atau nama kode yang digunakan untuk merujuk ke pangkalan Area 51.
Baca juga: Liburan ke Amerika Serikat, Verrell Bramasta Terjebak Salju di Tengah Cuaca yang Ekstrem
Baca juga: Viral Kisah Driver Ojol Nabung Rp 50 Ribu per Hari Agar Bisa ke Amerika Serikat
Dia pun menguraikan susunan nama alternatif dalam bukunya.
CIA pertama kali menggunakan pangkalan tersebut pada tahun 1955 sebagai tempat rahasia untuk menguji dan menerbangkan pesawat mata-mata U-2 ke kampung halaman direktur CIA saat itu, Allen Dulles.
Tempat itu mulai disebut sebagai Area 51 pada tahun 1958.
Tetapi, pada tahun 60-an tempat tersebut menghilang dari peta dan militer berpura-pura pangkalan itu tidak ada sama sekali.
Nama lain untuk situs tersebut adalah 'Paradise Ranch', yang digunakan oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Lockheed Martin sebagai lelucon bagi mereka yang bekerja di gurun.
Karena julukan ini sangat tidak cocok dengan kondisi di sana, Barnes berkata "Itu sama sekali bukan surga."
Angkatan Udara AS akhirnya mengambil alih Area 51 pada 1970-an.
Setelah itu, Barnes mengaku ada sesuatu yang terjadi di Area 51 dan CIA terlibat di dalamnya selama 20 tahun.
Akibatnya, cerita tentang UFO dimulai, termasuk berbagai konspirasi tentang pangkalan itu yang masih mengambang hingga hari ini.
Meskipun informasi resmi tentang Area 51 sangat sedikit, militer AS diyakini menggunakan Area 51 untuk mengembangkan pesawat mutakhir. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Ledakan Misterius Tiba-tiba Terjadi di Amerika Serikat, Diduga Terjadi Akibat Gempa Salju
Baca juga: Amerika Serikat Keluarkan Pesawat Kiamat yang Punya Perlindungan dari Serangan Nuklir