Lumba-lumba yang mengunjungi Monkey Mia setiap pagi menarik lebih dari 100.000 pengunjung ke pantai setiap tahun.
Hal ini tidak mengherankan karena benar-benar tidak ada tempat lain di dunia ini yang menawarkan pemandangan seperti Monkey Mia.
Pengunjung bisa lebih dekat dengan lumba-lumba, berinteraksi dan mempelajari lingkungan mereka.
Monkey Mia adalah habitat bagi dua ratus lumba-lumba hidung botol, tetapi hanya lima betina dewasa yang diberi makan oleh manusia sebagai bagian dari wisata lumba-lumba Monkey Mia yang terkenal.
Jika masih ada wisatawan yang datang untuk melihat, lumba-lumba liar lainnya juga dilatih untuk mengunjungi pantai setiap hari.
Memberi makan lumba-lumba liar masih menjadi kontroversi hingga saat ini.
Penelitian menunjukkan hal itu dapat berdampak negatif terhadap kelahiran dan tingkat kelangsungan hidup hewan.
Tetapi, para ahli percaya pengalaman interaksi dengan lumba-lumba di Monkey Mia seharusnya tidak terlalu membawa dampak negatif dengan terus memperhatikan lingkungan. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Rute PP Australia, Jakarta dan Bali Selama Maret 2022
Baca juga: Australia Buka Kembali Perbatasannya untuk Turis Asing, Simak Aturan Terbarunya
Baca juga: Kabar Gembira, Australia Sepenuhnya Buka Kembali Perbatasan dan Siap Menyambut Turis