Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pilot Akui Terbang saat Malam Hari Lebih Susah, Apalagi ketika Mendaratkan Pesawat

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pesawat terbang mendarat di landasan pacu.

Tapi tahukah traveler, mengapa lampu tersebut harus diredupkan?

Dilansir dari laman Simple Flying, berikut alasan mengapa lampu kabin pesawat diredupkan saat pesawat lepas landas dan mendarat.

Alasan Keamanan

Dalam semua aspek penerbangan komersial, keselamatan penumpang dan staf adalah yang terpenting.

Karena itu, mungkin tidak mengherankan bahwa keselamatan adalah alasan utama lampu kabin diredupkan sesaat sebelum prosedur lepas landas dan pendaratan.

Lampu diredupkan untuk alasan yang sama saat pramugari meminta penumpang menaikkan tirai jendela yakni untuk keamanan jika terjadi keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, jarak pandang yang baik dapat membuat perbedaan penting bagi keselamatan seseorang.

Menjaga tirai jendela tetap terbuka juga dapat membantu penumpang tetap berorientasi dalam situasi kritis karena memungkinkan mereka untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.

Mata manusia memerlukan waktu 10 hingga 30 menit untuk sepenuhnya menyesuaikan dengan kondisi gelap.

Dengan meredupkan lampu kabin, penumpang dan pramugari diberi waktu ekstra untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya redup.

Ini bisa menjadi aspek kritis jika pesawat harus dievakuasi pada malam hari.

Memang, periode waktu yang diperlukan mata manusia untuk mengkalibrasi ke kondisi cahaya redup secara teoritis dapat membuat perbedaan penting pada peluang seseorang dalam keadaan darurat.

Persiapan Ekstra

Alasan lain untuk meredupkan lampu kabin adalah semakin gelap kabin, maka pencahayaan darurat dan jalur lintasan akan semakin terlihat.

Dengan demikian semua orang yang berada di dalam pesawat akan lebih siap melakukan evakuasi jika pesawat dalam keadaan darurat.

Halaman
123