Penumpang itu ingin menunjukkan padanya barang yang ingin dia beli dari majalah, dan pramugari itu berdiri di sampingnya.
Korban mengaku dia berdiri dengan lutut sedikit ditekuk, bagian atas tubuhnya sedikit condong ke depan dan sedikit miring ke arah kursi.
Tiba-tiba, dia merasakan ada yang memukul di pantat kanannya dan kaget.
Dia melihat terdakwa berjalan melewatinya, dan tidak ada orang lain di belakangnya.
Terdakwa berhenti dan menatapnya, lalu berkata, "Jangan berdiri seperti ini, dengan cara nakal atau main-main".
Korban tidak langsung menanggapi terdakwa, dan langsung memberi tahu pramugara yang bertugas memimpin kru kabin apa yang menimpanya.
Setelah penerbangan mendarat dan kru bersiap untuk penerbangan balik, terdakwa mendekatinya dan meminta maaf, kata korban.
Dia mengatakan tidak punya niat melakukannya.
Pada penerbangan turn-around, korban dikerahkan untuk bekerja di kabin kelas ekonomi.
Di hadapan rekan-rekannya yang lain, terdakwa meminta maaf kepada korban dan mengakui kesalahannya.
Selama konfrontasi, dia mengaku memukul pantat korban, katanya.
Korban pun membuat laporan polisi setelah mendarat di Singapura.
Karena perlakuan ini merupakan bentuk pelecehan, terdakwa bisa dipenjara hingga dua tahun dan didenda.
Sebelumnya, pria itu juga menerima tuduhan lain atas kesopanan karena diduga memukul pantat seorang wanita dalam penerbangan ke Belanda pada 26 November 2018. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: 10 Pantangan saat Naik Pesawat Menurut Pramugari, Termasuk Pergi ke Toilet Tanpa Alas Kaki
Baca juga: Pramugari Ungkap Kekesalannya ketika Sering Dijuluki Pelayan Udara