Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

Wisata Desa Gedong, Pecinan Tua di Bangka Belitung yang Cocok Dijelajahi saat Cap Go Meh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata Desa Gedong, perkampungan pecinan tertua di Bangka Belitung,

TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Bangka Belitung menjadi satu di antara destinasi yang menarik dikunjungi saat momen Cap Go Meh.

Tak hanya kaya akan wisata pantainya, Bangka Belitung juga kental akan adat dan budaya masyarakat Tionghoa.

Potret asli masyarkat keturunan Tionghoa di Bangka Belitung ini satu di antaranya dapat kamu lihat di Desa Gedong.

Desa Gedong merupakan desa wisata yang terletak di Kelurahan Kuto Panji, Belinyu, Bangka, Bangka Belitung.

Seperti yang sudah diketeahui, Desa Gedong adalah perkampungan sederhana yang menawarkan nuansa autentik.

Dikatakan demikian karena Desa Gedong rupanya adalah perkampungan Pecinan tertua di Bangka yang sudah ada sejak abad ke-18.

Wisata Desa Gedong, perkampungan pecinan tertua di Bangka Belitung, (Grid.id/Willa Widiana)

Kabarnya, penduduk penghuni desa ini adalah keturunan dari China daratan (Tionghoa Hakka) yang didatangkan ke Bangka oleh kolonial Belanda.

Mereka jauh-jauh dibawa ke Indonesia lantaran untuk dipekerjakan sebagai penambang timah.

Saat berwisata ke Desa Gedong, pengunjung seperti sedang dibawa menjelajahi mesin waktu ke masa lalu.

Memiliki luas area hanya sekira 2,5 hektare, Desa Gedong masih dihiasi bangunan-bangunan rumah tua warga Tionghoa yang masih dijaga keasliannya.

Baca juga: 8 Kuliner Bangka Belitung yang Berakulturasi dengan Budaya Tionghoa, Cocok Jadi Sajian Imlek 2022

Baca juga: 5 Wisata untuk Liburan Tahun Baru Imlek di Bangka Belitung, Jelajah Danau Kaolin

TONTON JUGA:

Suasananya yang sepi dan tenang benar-benar akan membawa pengunujung seakan-akan masuk ke dalam dunia film jadul berlatar kawasan pecinan tua.

Bukan berupa beton, rumah-rumah tua peninggalan penimah Tionghoa itu masih tetap kokoh dengan bangunan kayu yang kental akan arsitektur khas China.

Uniknya, beberapa rumah nyaris belum mengalami perubahan yang signifikan sehingga masih tetap autentik hingga sekarang.

Bahkan, ada satu rumah yang konstruksi bangunannya masih menggunakan pasak, bukannya paku.

Saat masuk ke area perkampungan, pengunjung akan disambut dengan sebuah tugu sederhana yang terbuat dari besi.

Terdapat tujuh bangunan rumah tua berusia lebih dari 100 tahun, namun tetap kokoh dan dijaga keasliannya sejak pertama kali berdiri.

Gaya klasik inilah yang berhasil membius wisatawan untuk berkunjung ke Desa Gedong karena bisa jadi spot yang ciamik untuk berfoto.

Baca juga: Museum Andrea Hirata dan 5 tempat Wisata di Bangka Belitung untuk Liburan Tahun Baru 2022

Baca juga: Itinerary Wisata 1 Hari di Belitung untuk Libur Imlek 2022, Jelajahi Indahnya Pantai Tanjung Tinggi

Desa Gedong yang terletak di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provisi Kepulauan Bangka Belitung. (KOMPAS/NI LUH MADE PERTIWI F)

Tak hanya punya bangunan rumah yang khas, kamu juga akan dimanjakan dengan berbagai ornamen khas Tionghoa lainnya.

Mulai dari adanya kaligrafi Han Zi, tempat pemujaan di depan rumah, serta tiga klenteng pelindung desa.

Kamu juga dapat melihat langsung aktivitas penduduk lokal Desa Gedong yang masih kental dan menjaga tradisi budaya Tionghoa.

Saking kentalnya, sebagian besar warga masih menggunakan bahasa China dalam kehidupan sehari-hari.

Tak banyak di antara mereka yang bisa berbahasa Bangka, apalagi bahasa Indonesia dengan fasih.

Melansir Kompas.com, selepas masa kejayaan timah di bumi Bangka, para penduduk Kampung Gedong banyak yang beralih profesi.

Mulai jadi petani hingga menjadi pengusaha kerupuk kemplang.

Baca juga: 10 Pantai Terbaik di Bangka, Indahnya Tumpukan Granit Berpadu Pasir Pantai Siangau yang Putih

Baca juga: Tempat Makan Soto Legendaris di Bangka Belitung, Sudah Buka Sejak 1970

Nah, selain wisata sejarah dan budaya, kerupuk kemplang inilah yang juga menjadi alasan para wisatawan berlibur ke Desa Gedong.

Kerupuk kemplang Desa Gedong menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa pulang karena merupakan yang paling enak di Bangka Belitung.

Menariknya lagi, kerupuk kemplang khas Desa Gedong juga terdiri dari berbagai varian rasa seperti udang, cumi dan ikan.

Biasanya warga Desa Gedong akan menyantap kerupuk kemplang yang sudah matang bersama dengan sambal terasi khas Bangka yang juga terkenal enak.

Satu plastik krupuk kemplang yang sudah matang dijajakan dengan harga yang murah meriah yaitu mulai Rp 20 ribuan saja.

Jika ingin memborong kerupuk kemplang khas Desa Gednong, kamu bisa mampir ke Rumah Liong yang terletak di bagian dalam kampung.

Sangat mudah menemukan rumahnya.

Sebab, di luar rumah merupakan tempat menjemur kerupuk.

Jika tak mau repot membawa kerupuk yang sudah jadi, kamu juga bisa membeli kerupuk yang masih mentah.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal wisata Bangka Belitung di sini.