Bahkan dalam momen itu sempat terjadi kecelakaan yang merenggut lima nyawa.
Kecelakaan di sana terjadi oleh kendaraan yang melintas, baik itu motor, mobil, maupun truk.
"Ada yang bilang lihat wanita melintas. Adapula yang melihat jalan lurus padahal jalan berbelok," terangnya.
Sebelumnya, pernah juga terjadi kecelakaan besar di jalur tersebut yang menikung baik dari arah timur maupun barat.
Satu di antaranya yaitu kecelakaan bus yang memakan hampir setengah penumpang bus.
Sempat juga terjadi kecelakaan karambol beberapa tahun lalu yang menewaskan karyawan pabrik.
"Sopir truk maupun kernet yang meninggal juga banyak kejadian," terangnya.
Karena sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut, Anwari mengatakan jika area itu dikeramatkan terutama bagi sopir bus dan truk.
Oleh karenanya para sopir yang melintas biasanya melempar koin.
Istilah melempar koin saat melintasi area yang dikeramatkan ini disebut dengan sawur.
Dan kebiasaan itu rupanya sudah terjadi selama belasan tahun ini.
Namun, momen ini tampaknya dimanfaatkan oleh seorang warga sekitar yang justru mengumpulkan koin-koin yang dilempar para sopir saat melintas.
Warga itu menyisir jalan dari taman lele ke timur sampai di jalur itu dan mengumpulkan koin.
Bahkan warga itu bisa mengumpulkan Rp 10.000 sampai Rp 20.000 tiap malam.
Kegiatan ini juga telah dilakukan selama 10 tahun lebih.
Baca tanpa iklan