Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imlek 2022

Sejarah di Balik Dodol Cina, Kudapan Manis Khas Perayaan Imlek yang Dikaitkan dengan Keberuntungan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue keranjang untuk malam Tahun Baru Imlek

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun Baru Imlek selalu identik dengan dodol Cina.

Kudapan manis berwarna cokelat dengan tekstur lembut dan lengket ini ternyata punya sejarah menarik.

Dikutip TribunTravel dari laman TribunJabar, Locu Vihara Bio Kwan Tee Koen, di Jalam Tuparev, Kabupaten Karawang, Koh Wawan menjelaskan, dodol Cina atau kue keranjang merupakan hidangan wajib yang tersedia setiap perayaan Imlek.

"Sebenarnya dikatakan wajib, kita tidak mewajibkan, tapi umat akan membawa kue keranjang (dodol Cina) itu setiap berangkat ke vihara atau untuk persediaan di rumah," ujar Koh Wawan saat ditemui tengah melayani umat, Senin (31/1/2022).

Ia mengungkap sejarah di balik dodol Cina tersebut.

Dulu, kata dia, dodol Cina merupakan makanan yang jadi bekal tentara pada zaman perang.

"Dulu dodol Cina atau kue keranjang adalah makanan yang jadi bekal prajurit, karena dianggap makanam yang mengenyangkan walalu dimakan sedikit," kata dia.

Selain itu dodol Cina juga dapat bertahan lama hingga bertahun-tahun.

"Selain mengenyangkan walau dimakan sedikit, dodol Cina juga dapat bertahan lama. Bahkan dodol Cina diidentikan dengan keberuntungan," ungkapnya.

Dikatakan Koh Wawan, selain mengandung makna sejarah tersebut, dodol Cina juga merupakan ciri khas perayaan Imlek dan Cap Go dan Meh.

 

"Kalau Imlek itukan ciri khas nya yang manis-manis, karena Imlek juga menyambut sukacita," kata Koh Wawan.

Ia memaparkan, dodol Cina juga dianalogikan sebagai gambaran kehidupan, bahwa hidup itu tak selalu berjalan mulus atau manis, kadang juga bermasalah atau asam.

Dodol Cina juga dianggap sebagai budaya leluhur masyarakat penganut Budha, karena dodol China punya ke khasan tersendiri dibanding dodol yang lain.

"Dodol Cina itu punya ciri khas tersendiri, dari segi rasa, tekstur dan cara pembuatan dibanding dodol lain. Misalnya dodol Garut, itu berbeda karena dodol Garut tak mampu bertahan lama seperti dodol China," kata dia.

Lebih lanjut diterangkan Koh Wawan, membuat dodol Cina termasuk dalam momen sakral.

Halaman
12