TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Imlek selalu identik dengan lampion berwarna merah.
Biasanya lampion akan digantung di sejumlah tempat, mulai dari tempat ibadah, rumah, bahkan jalan raya.
Melansir Kompas.com, lampion tak sekadar ornamen bagi masyarakat China.
Lampion memiliki cerita dan makna tersendiri.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Majalengka yang Lagi Hits, Cocok Dikunjungi saat Libur Imlek 2022
Cikal bakal Festival Lampion berasal dari Dinasti Han yang memakainya untuk melapisi lampu atau penerangan.
Saat itu, lampion juga dipakai untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.
Sementara Dinasti Tang memakai lampion untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.
Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.
Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.
Baca juga: 6 Dekorasi Tahun Baru Imlek yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Lentera Merah Mengusir Nasib Buruk
Makna lampion saat Imlek
Lampion yang umumnya berwarna merah dinyalakan saat perayaan Imlek.
Secara umum makna lampion adalah untuk menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.
Sementara itu, warna merah sebagai simbol kesejahteraan, ketenaran, dan kemakmuran.
Sehingga lampion merah dapat diartikan sebagai harapan akan masa depan yang penuh kesejahteraan dan kemakmuran.
Kendati demikian, ada juga lampion dengan warna dan bentuk lain sebagai simbol beragam kebaikan.