TRIBUNTRAVEL.COM - Ribuan lampion bakal dipasang di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah untuk menyambut Imlek 2022.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa lampion akan dipasang sebelum 1 Februari 2022.

"Pemasangan akan kita kebut. Sehingga sebelum tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tahun baru Imlek seluruh lampu sudah bisa nyala," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (21/1/2022).

Seperti diketahui, lampion Imlek di Pasar Gede pada tahun sebelumnya terpaksa ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Oleh sebab itu, Gibran ingin perayaan Imlek tahun ini diadakan kembali meski dengan pembatasan.

"Jangan sampai di tahun ini ditiadakan juga. Wong keadaannya kan juga sudah cukup membaik, capaian vaksinasi juga sudah cukup tinggi," ujarnya.

Baca juga: Cara Beli KMT, Harga dan Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Januari 2022

Sementara itu, untuk rangkaian acara Imlek tetap diadakan.

"Untuk eventnya nggak ada event-event yang ramai-ramai," ujar dia.

Dia menyebut, rangkaian kegiatan Imlek tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya, hanya saja khusus untuk Grebeg Sudiro tidak akan digelar tahun ini.

"Kegiatannya yang kita hilangkan hanya Grebeg Sudiro karena itu potensi kerumunannya besar," terangnya.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Sumartono Hadinoto menjelaskan, ada tiga rangkaian acara yang akan digelar, yaitu pemasangan lampion, Cap Go Meh, serta kirab Liong dan Barongsai.

"Jadi sebetulnya kami Panitia Imlek tahun ini belum menyelenggarakan Imlek melihat situasi pandemi belum selesai, apalagi ada virus varian baru Omicron," aku Sumartono.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Solo dan Sekitarnya untuk Libur Imlek 2022, Lampion Pasar Gede Jadi Favorit

Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Solo dan Sekitarnya untuk Libur Imlek 2022

"Tetapi dengan dukungan dari Wali Kota Gibran yang menyemangati jangan sampai Imlek tahun ini tidak ada lagi," tambahnya.

Terkait hal ini, Gibran meminta jangan sampai menyebabkan kerumunan seperti saat sebelum ada pandemi COVID-19.

"Lampion dipasang tapi terbatas, terbatas biar tidak ada kerumunan," kata Gibran.