TRIBUNTRAVEL.COM - Turki negara yang dipopuler dengan wisata balon udara Cappadocia ini berganti nama menjadi Turkiye.
Nama negara tersebut diganti menjadi Turkiye karena dianggap lebih mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik.
Perubahan nama tersebut diumumkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada awal Desember tahun lalu, dilansir dari Travelweekly, Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Mengenal Goola, Bisnis Es Doger Gibran yang Heboh Disuntik Dana Rp 71 Miliar
Sebagian dari traveler mungkin tidak mengira perubahan nama negara Turki menjadi Turkiye.
Pergantian nama negara ini terjadi karena branding bisnis nasional yang dianggap dapat menghadirkan citra yang lebih positif.
Mengapa Turkiye?
Dalam bahasa Turki, negara di bawah kepemimpinan Erdogan ini disebut Turkiye, dilansir dari trtworld, Jumat (21/1).
Negara ini mengadopsi nama tersebut setelah mendeklarasikan kemerdekaan pada 1923 dari penjajah.
Selama berabad-abad, orang Eropa pertama-tama menyebut negara Utsmaniyah kemudian Turkiye dengan banyak nama.
Tapi nama yang paling melekat adalah 'Turquia' dalam bahasa latin dan 'Turki' yang lebih umum disebut.
Traveler yang mengetik kata 'Turki' di Google pasti akan mendapatkan kumpulan gambar, artikel dan definisi kamus yang membingungkan.
Karena kata Turki yang dalam bahasa Inggrisnya Turkey, sama artinya dengan Meleagris yang umumnya kita kenal sebagai turkey atau kalkun, yang kerap disajikan untuk menu Natal atau Thanksgiving.
Jika dicek dalam kamus Cambridge, turkey artinya adalah sesuatu yang gagal, orang yang bodoh, atau konyol.
Inilah yang menjadi satu di antara pertimbangan Turki berganti nama menjadi Turkiye.
Baca juga: Kental dengan Budaya Tionghoa, Ini 5 Tempat Wisata di Jakarta Buat Liburan Imlek
Baca juga: Aturan Perjalanan Baru untuk Turis Asing yang Mau Masuk ke Turki
30 Fakta Unik Turki yang Kerap Jadi Destinasi Liburan Seleb Indonesia