TRIBUNTRAVEL.COM - Ajang balap MotoGP dikabarkan bisa terancam batal.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta yang mengatakan jika pihaknya bisa saja membatalkan balapan MotoGP di suatu negara.
Pembatalan tersebut bisa saja terjadi apabila kru dan official dari MotoGP harus menjalani karantina selama 14 hari di suatu negara.
Ini juga termasuk MotoGP Mandalika di Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Terkait kabar tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan tanggapannya.
Baca juga: 5 Pantai Populer di Lombok untuk Liburan Akhir Pekan, Coba Jelajah Pantai Kuta Mandalika
Sandiaga Uno menegaskan jika tidak ada pihak yang bisa membatalkan ajang MotoGP kali ini.
"Kita tidak akan terima jika kita diancam satu dan lain hal," ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (17/01/2022) yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Sandiaga, pengendalian Covid-19 di Indonesia sudah menggunakan cara terbaik dan pemerintah akan memberikan tindakan spesial bagi para kru dan official MotoGP jika ajang tersebut bisa terlaksana tahun ini.
"Indonesia adalah negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai kaidah terbaik. Kita sudah menjadi best practice," ungkapnya.
Salah satu tindakan untuk keberhasilan gelaran MotoGP Mandalika yakni kebijakan travel bubble.
Kebijakan ini dilakukan supaya semua pihak yang terlibat bisa aman selama penyelenggaraan.
Terlebih jika gelaran tersebut masih di dalam suasana pandemi Covid-19.
Disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin pada rapat terbatas, prakiraan puncak Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Sementara ajang MotoGP akan diselenggarakan pada 18-20 Maret 2022.
Sehingga besar harapan Sandiaga supaya Indonesia bisa melewati puncak Omicron.