"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo.
ATC kemudian memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki.
Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.
"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno-Hatta," kata Nurcahyo.
FDR kemudian merekam bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencapai ketinggian tertinggi 10.900 kaki pada pukul 14.40.05 WIB.
"Setelah ketinggian ini pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau disengage, arah pesawat pada saat itu adalah 016 derajat," kata Nurcahyo.
"Sikap pesawat atau hidungnya mulai naik atau pitch up dan pesawat mulai miring atau roll ke sebelah kiri," kata Nurcahyo.
Saat itu, Nurcahyo mengatakan bahwa throttle sebelah kiri semakin berkurang, sedangkan yang bagian kanan tetap.
FDR mencatat aktivitas terakhir pesawat pada pukul 14.40.10 WIB.
Saat itu autothrottle mulai tidak aktif dan pesawat dalam keadaan menunduk.
"Sekitar 20 detik kemudian flight data recorder mulai berhenti merekam," kata Nurcahyo.
Baca juga: Kapal Pesiar Norwegian Cruise Line Batalkan 8 Pelayaran di Tengah Penyebaran Omicron
Baca juga: Viral Video Polisi Selamatkan Pilot Pesawat yang Menabrak Rel Beberapa Detik Sebelum Kereta Lewat
Baca juga: Tiket Pesawat Murah ke Jogja untuk Tahun Baru Imlek 2022, Terbang dari Jakarta Mulai Rp 400 Ribuan
Baca juga: Daftar Makanan yang Boleh Dibawa di Dalam Pesawat, Penyelamat saat Perut Keroncongan
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Tepat Setahun, Komunikasi Terakhir Pilot Detik-detik Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh di Kepulauan Seribu
Baca tanpa iklan