Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah di Balik Video Bocah yang Lari saat Erupsi Gunung Semeru, Selamat Setelah Sembunyi di Masjid

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erupsi Gunung Semeru yang ditandai munculnya guguran awan panas

Tak berapa lama, Fida menemukan masjid dan masuk ke dalamnya untuk berlindung.

Selama 2 jam erupsi, Fida berlindung tanpa orangtuanya.

Setelah selesai erupsi, rasa senang bercampur sedih menyelimuti hatinya karena akhirnya Fida bisa berkumpul kembali dengan orangtuanya.

Orangtua Fida selamat dari erupsi Gunung Semeru dan berjumpa kembali dengan buah hatinya di masjid sekira pukul 21.00 WIB.

Baca juga: 3 Museum Unik di Kawasan Merapi, Bukti Kedahsyatan Erupsi Merapi 2010 di Museum Sisa Hartaku

Baca juga: Video Penampakan Kawah Sileri Dieng setelah Erupsi

Erupsi Gunung Semeru yang ditandai munculnya guguran awan panas (Instagram/@bbtnbromotenggersemeru)

Detik-detik Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Sabtu (4/12/2021).

Aktivitas yang ditandai dengan guguran awan panas tersebut berhasil teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Jawa Timur.

Dalam pengamatan, guguran awan panas terlihat mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang, lapor Tribunnews.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

Tim BPBD Kabupaten Lumajang telah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Tonton juga:

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Jawa-Bali Normal Pasca Erupsi Gunung Semeru

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Kepulan Asap Tebal Menutupi Puncak Jonggring Saloko