Yaitu sumber daya alam dan budaya; promosi dan konservasi sumber daya budaya; keberlanjutan ekonomi; keberlanjutan sosial; keberlanjutan lingkungan; potensi dan pengembangan pariwisata serta integrasi rantai nilai; tata kelola dan prioritas pariwisata; infrastruktur dan konektivitas; serta kesehatan, keselamatan dan keamanan.
Selain berbagai penghargaan yang telah diraih di tingkat lokal, nasional, dan internasional, proses penilaian dan perolehan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf tahun lalu dikatakannya turut mendorong Desa Wisata Nglanggeran mampu memenuhi area evaluasi UNWTO.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan, inisiatif atau penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap desa-desa yang berkomitmen untuk menjadikan pariwsata sebagai pendorong yang kuat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Pariwisata dapat menjadi pendorong kohesi sosial dan inclusivity dengan mempromosikan distribusi manfaat yang lebih adil di seluruh wilayah sekaligus memberdayakan masyarakat lokal,” kata Zurab Pololikashvili.
Selain 44 Desa Wisata yang terpilih pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Label, terdapat 20 desa wisata lainnya yang akan mengikuti program pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Upgrade Programme. Seluruh 64 Desa Wisata ini pun masuk menjadi bagian dari UNWTO Best Tourism Villages Network.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Devoyage Bogor Terbaru untuk Liburan Natal 2021
Baca juga: Arab Saudi Terima Kunjungan Calon Jemaah yang Disuntik dengan Vaksin Sputnik
Baca juga: Kisah di Balik Video Bocah yang Lari saat Erupsi Gunung Semeru, Selamat Setelah Sembunyi di Masjid
Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Sentul Bogor, Nikmati Keindahan Taman Fathan Hambalang