@kito_jaksa "Hampir ae mbak jadi geprek sepur krispy"
@sam.pacho "Panjang umur pak..mugi"di paringi sehat selalu..dan rejeki engkah melimpah"
Dilansir dari sejumlah sumber, insiden itu terjadi di perlintasan kereta api Sambigede, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sosok pria yang berhasil menyelamatkan nyawa dua perempuan itu adalah Agus Suyitno atau biasa dipanggil Pak Yit.
Dari keterangan Pak Yit, pengendara itu
"Niku saking kilen, piyambak e banter. Sanjange mboten mireng, langsung kulo kakahi,nak mboten nggeh kulo katut. (Itu dari barat, yang bersangkutan kencang. Katanya nggak dengar. Langsung saya hentikan, kalau nggak gitu saya juga ikut kedorong)" ucap Pak Yit.
Pak Yit mengakui jika dua anak gadis itu adalah warga RT 26, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kapubaten Malang, Jawa Timur.
Pak Yit sendiri sudah lama bekerja menjadi penjaga perlintasan kereta di lokasi tersebut.
Namun sayang tanggung jawab besar yang Pak Yit lakukan tak sebanding dengan gaji yang ia terima.
Pria paruh baya itu hanya digaji Rp 5 ribu per harinya dari pihak desa.
Atau dalam satu tahun Pak Yit hanya mendapat uang Rp 2 juta.
Ia mengaku kerja dari jam 5 pagi hingga 9 malam.
Perlintasan kereta api itu sendiri hanya memiliki palang di sisi selatan.
Sehingga saat akan ada kereta, Pak Yit akan berpindah ke sisi utara untuk menghentikan pengendara dari arah sana.
Dalam sehari ada 20 kereta api yang melintas dari pukul 04.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB.