Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Fakta Gunung Semeru, Puncak Tertinggi di Pulau Jawa yang Digemari Para Pendaki

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puncak Mahameru dari Pos Kalimati.

Selain itu, persebaran benihnya yang amat mudah membuatnya dengan cepat mencaplok lahan-lahan di Gunung Semeru.

Maka dari itu, pendaki dilarang mencabut bunga verbana karena benihnya akan terjauhnya di permukaan lain.

5. Sakral bagi umat Hindu

Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas merambat menyeberangi aliran lahar di lereng Gunung Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, untuk mencari keberadaan arca kembar (Arcopodo), Kamis (17/11/2011). (KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT)

Gunung Semeru punya makna yang dalam bagi umat Hindu karena dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa.

Konon, Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular raksasa.

Hal ini guna membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India), sehingga Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan pun menjadi seimbang.

Namun, saat itu Pulau Jawa masih belum seimbang ketika Semeru telah menancap di sisi timur.

Puncak Semeru pun dipotong dan diletakkan pada sisi baratnya.

Bagian ini menjadi gunung yang dikenal sebagai Gunung Penanggungan.

Di Ranu Kumbolo juga terdapat sebongkah prasasti yang kerap tersampir kain putih dan kuning serta sesajian di depannya.

Di atasnya terpahat aksara 'ing deva pu Kameswara tirthayatra', yang kira-kira berarti ziarah suci Mpu Kameswara mencari air (tirthayatra).

Terdapat pula arca bernama Arcopodo yang dulu kerap dilalui pendaki saat pejalanan dari Kalimati menuju puncak Mahameru.

Namun saat ini, jalur tersebut ditutup sehingga pendaki tidak lagi melewati Arcopodo.

Baca juga: Gunung Bromo Dibuka Kembali Mulai 30 November, Site Penanjakan Dibatasi 222 Orang per Hari

6. Dianggap 'bapak' dari Gunung Agung

Gunung Semeru memang memiliki hubungan dengan Gunung Penanggungan.

Halaman
1234