Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Mahalnya Harga Makanan Supermarket di Alaska, Sekotak Susu Dibanderol Rp 263 Ribu

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi supermarket di Alaska

Ia pun menjelaskan alasan mengapa harga makanan di Alaska sangat mahal.

"Harganya lebih mahal karena mereka harus bepergian naik pesawat untuk membeli barang-barang tersebut," tulis Emily.

Baca juga: Viral! Air Terjun Niagara Membeku Akibat Badai Salju, Lihat Penampakan Indahnya

Melansir nationsonline.org, Alaska menempati semenanjung besar di ujung barat laut Amerika Utara, dengan garis pantai di Samudera Arktik dan Pasifik Utara serta di Chukchi dan Laut Bering.

Negara bagian ini dipisahkan dari 48 negara bagian AS yang bersebelahan dengan Kanada.

Lokasinya hanya 200 mil dari Lingkaran Arktik, sehingga musim dingin berlangsung lebih lama dibanding kawasan lain.

Dengan suhu minus 60 derajat, menyulitkan tanaman apapun untuk tumbuh di Alaska.

Sekira 95 persen dari semua makanan yang dimakan orang Alaska berasal dari tempat lain, dilaporkan nytimes.com.

Bahan makanan biasanya dikirim dari sejumlah tempat.

Mereka biasanya melakukan perjalanan ke Seattle, kemudian menyeberang lautan kira-kira 1.600 mil ke utara.

Fenomena Northern Lights di Alaska (Flickr/Alaska Northern Lights)

Perjalanan biasanya memakan waktu seminggu, membawa makanan di dalam kontainer.

Saat bahan makanan tersebut tiba di Alaska, tomat telah berubah menjadi sedikit berair dan kulitnya berkerut.

Alpukat berkulit keras tetapi busuk di bagian ujungnya.

Sementara selada kotak yang sudah dicuci sering kali tiba dengan bau busuk.

Baca juga: Akibat Badai Salju, Ribuan Penerbangan di Area New York Terpaksa Dibatalkan

Steve Lacy, manajer keamanan pangan pusat grosir terbesar Alaska, Fred Meyer mengatakan bahwa pengiriman makanan biasanya dilakukan dua atau tiga minggu sekali.

"Tantangan menjaga makanan tetap segar dan biaya turun, dan menangani penundaan tak terduga yang disebabkan oleh cuaca atau gangguan pengiriman memaksa pedagang untuk memecahkan masalah terus-menerus," katanya.

Selama menunggu bahan makanan tiba, toko tidak selalu dapat memenuhi permintaan pembeli.

"Stok habis, tidak ada jalan lain," tukas Lacy.

(TribunTravel.com/Sinta A.)

Baca juga: Fenomena Langka Gurun Sahara Berselimut Salju, Foto-fotonya Viral di Medsos

Baca juga: 10 Fakta Unik Alaska, Punya Segitiga Bermuda hingga Ratusan Gunung Berapi Aktif