Untuk itu ada delapan instalasi lampu baru untuk memberikan penerangan tambahan di pusat kota.
Pasar Natal Dortmund hanya bisa dikunjungi dengan aturan 2G, dalam bahasa Jermannya, Geimpft dan Genesen, artinya sudah divaksinasi atau pernah terkena Covid-19 dan sudah sembuh.
Memang tidak semua pengunjung diperiksa satu persatu.
Pemeriksaan sertifikat vaksin maupun sertifikat kesembuhan dilakukan secara acak oleh petugas.
Setelah diperiksa, pengunjung menerima gelang yang tidak bisa dilepas dan diberikan kepada orang lain.
Siapapun yang ditemukan melanggar aturan akan menerima denda 250 Euro atau sekira Rp 4 jutaan.
Selain itu, pengunjung wajib memakai masker di mana-mana di dalam pasar.
Baca juga: Sudah Siap Terbang ke Eropa, Rencana Liburan Jennifer Bachdim Batal Gara-gara Kasus Covid-19 Naik
Baca juga: 12 Negara Eropa Akui Covaxin Sebagai Syarat Perjalanan, Mulai dari Islandia sampai Swiss
Tetap ramai pada malam hari
Elli Hadjibeigi, pengunjung yang berbicara dengan DW saat mengunjungi pasar Natal, juga senang bisa datang ke Pasar Natal untuk menyambut libur Natal dan tahun baru 2022.
Sekalipun dia mengaku tetap khawatir dengan meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona.
"Saya berharap orang-orang akan mau dites lebih sering," katanya.
Pengunjung lain, Marion dan Juergen Kiehl mengaku terkejut dengan banyaknya pengunjung yang datang.
"Orang-orang sangat santai dan tidak merasa seperti sedang diawasi," kata Marion Kiehl.
"Tapi tentu sangat berbeda, jauh lebih sedikit daripada biasanya," tambahnya.
Di dekatnya, orang-orang berkumpul di sekitar pohon Natal raksasa dan mengambil gambar dengan antusias.
Meski masih belum jelas apakah pasar Natal akan tetap bisa dibuka hingga akhir Desember sesuai rencana, setidaknya untuk saat ini ada semangat kemeriahan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasar Natal Dortmund dengan Pohon Natal Terbesar di Jerman Tetap Dibuka.