Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ingin Bepergian ke Italia Selama Pandemi Covid-19? Simak Aturan, Syarat dan Kondisi Terbarunya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelancong yang sedang jalan-jalan di Italia

Pelancong yang datang tanpa melengkapi kedua syarat tadi harus dikarantina selama lima hari dan kemudian mengikuti tes lagi.

Pelancong yang datang dari negara-negara Daftar D harus menunjukkan bukti vaksinasi.

Wisatawan dari Kanada, Jepang, dan AS dapat menunjukkan bukti pemulihan dari Covid-19, alih-alih bukti vaksinasi.

Selain itu, kedatangan dari negara-negara Daftar D harus menunjukkan tes negatif (PCR atau antigen) yang diambil dalam waktu 72 jam setelah kedatangan.

Mereka yang tidak menunjukkan bukti yang benar harus dikarantina selama lima hari, dan diuji pada awal dan akhir karantina.

Hanya perjalanan penting yang diizinkan dari negara-negara Daftar E.

Kedatangan harus menunjukkan tes negatif yang diambil dalam waktu 72 jam setelah kedatangan, kemudian karantina selama 10 hari, dan tes negatif untuk meninggalkan karantina.

Dari mana pun asalnya, anak di bawah enam tahun tidak perlu mengikuti tes.
Selain itu, anak-anak yang tidak divaksinasi mengikuti aturan yang diikuti oleh orang tua mereka -- dengan kata lain, jika orang tua pendamping mereka tidak harus dikarantina, anak tersebut juga tidak.

Situasi Covid-19 di Italia

Ilustrasi orang divaksinasi Covid-19 (Pixabay/ Moha El-Jaw)

Baca juga: Bule Pria Buka Restoran di Kemang, Jual Makanan Italia dengan Cara Masak yang Unik

Sebagai negara Eropa yang pertama terkena Covid-19, Italia telah melalui banyak hal.

Namun, penguncian yang ketat membuat segalanya terkendali dan bertahan melawan gelombang kedua lebih lama dari tetangganya di Eropa.

Gelombang ketiga, bagaimanapun, memiliki dampak besar, meskipun negara itu melakukan penguncian penuh untuk kuartal pertama tahun 2021.

Italia memegang angka kematian tertinggi kedua di Eropa (setelah Inggris), melewati tonggak sejarah 100.000 kematian pada 8 Maret.

Namun, jumlahnya melambat saat musim panas.

Hampir 4,9 juta orang telah terinfeksi hingga saat ini, dengan jumlah kematian 132.819 pada 16 November.

Halaman
123