"Tetapi, pelanggan, atau ojol itu, memang sempat marah-marah juga kemarin," kata Surahman Minggu (14/11/2021).
Surahman membantah kabar adanya kekerasan fisik yang dilakukan beberapa karyawan Mie Gacoan terhadap driver ojol yang tersebar di media sosial.
Baca juga: 5 Tempat Makan Seblak Enak di Jogja, Hangat Pedasnya Nikmat Disantap saat Musim Hujan
Baca juga: 4 Bubur Ayam Enak di Jogja untuk Sarapan, Harus Coba Paket Komplitnya Bubur Mang Asep
Menurutnya, insiden perkelahian fisik tak dijumpai di lapangan.
"Tidak ada tindakan fisik, dari karyawan, maupun ojolnya sendiri."
"Kemudian, kita juga tidak ada intervensi apapun ya, kaitannya dengan permasalahan itu," tandasnya.
Selain itu, Surahman menyebut rasa ketidakpuasan terhadap pelayanan restoran membuat beberapa driver ojol sempat menendang kursi, atau mengeluarkan makian yang tidak pantas.
Namun, pihak resto pun bisa memahami hal itu.
"Yang jelas, tidak sampai ada kekerasan fisik dalam insiden itu, hanya masalah ringan saja sebenarnya. Tapi, karena di sosial media muncul, makanya heboh," kata dia.
Imbas insiden ini, pihak pemerintah kota ikut buka suara.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai insiden yang tidak baik itu bisa menjadi pelajaran bagi para pengelola resto lainnya.
Khususnya, resto yang melayani pembelian secara online maupun offline.
Ia mengimbau, semestinya pihak resto bisa mengelola antrean dengan lebih baik.
"Kita minta seluruh tenan, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik."
"Supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya kepada Tribun Jogja, Minggu (14/11/2021)
Menurut Heroe, kejadian tersebut dapat berdampak rugi bagi pihak resto maupun ojol.
Baca tanpa iklan