Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mencicipi Sate Kere Yu Rebi di Solo, Kuliner dari Ampas Tahu yang Eksis Sejak 1970

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate Kere Yu Rebi.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Solo tentu belum lengkap jika tidak mencicipi kulinernya.

Salah satu kuliner Solo yang wajib dicoba adalah sate kere.

Dalam bahasa Jawa, kere berarti miskin.

Seperti namanya, sate kere terbuat dari gembus yaitu bahan makanan yang terbuat dari ampas tahu.

Baca juga: Rekomendasi 6 Gudeg Enak di Solo untuk Makan Malam, Ada yang Jadi Langganan Presiden Jokowi

Lalu, mengapa dinamakan sate kere?

Konon sate kere dulu kerap disantap oleh orang-orang yang tidak mampu membeli daging untuk dimasak menjadi sate.

Sate Kere Yu Rebi (TribunSolo.com/Bayu Ardi Isnanto)

Hal ini dibenarkan oleh seorang karyawan Sate Kere Yu Rebi.

"Sate kere itu dari ampas tahu, (dahulu) sebagai ganti sate sapi yang mahal harganya," kata Rusmini.

Sate Kere Yu Rebi merupakan salah satu tempat makan sate kere di Solo yang cukup legendaris.

Menurut Rusmini, resep sate kere diperoleh dari ibunya.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Makan Nasi Liwet Enak di Solo, Lokasi Strategis Mudah Dijangkau Wisatawan

 "Awalnya, tahun 1970, Yu Rebi hanya menjajakan sate kere berkeliling kampung," kata Rusmini di sela-sela pekerjaannya melayani pembeli.

Kini Yu Rebi memiliki tiga warung sate kere.

Dua warung berada di Jalan Kebangkitan Nasional.

Sementara satu lainnya di pusat kuliner Solo malam hari, Gladag Langen Bogan (Galabo).

Sate Kere Yu Rebi (TribunSolo.com/Bayu Ardi Isnanto)

Sate kere umumnya disajikan dengan potongan lontong dan kuah kacang.

Halaman
12