Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Ketupat Sayur Gerobakan Super Laris, Jualan Tanpa Nama tapi Ludes 300 Porsi dalam 2 Jam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian ketupat sayur di kedai Pak Parto, Cakung, Jakarta Timur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Usaha kuliner umumnya memiliki sebuah nama agar mudah dikenali oleh para pelanggan.

Namun, beda halnya dengan ketupat sayur gerobakan yang ada di kawasan Cakung, Jakarta Timur ini.

Jika dilihat, tidak ada nama terpampang pada gerobak sederhana yang digunakan untuk berjualan.

Meski demikian, kedai ketupat sayur tersebut hampir selalu ramai pembeli setiap pagi.

Baca juga: Warung Bakso Super Enak di Tangerang, Laris Manis Meski Lokasinya di Dalam Perumahan Warga

Pak Parto, selaku pemilik, mengungkapkan ia sudah berjualan ketupat sayur kurang lebih selama 20 tahun.

Dari awal merintis usaha kulinernya, Pak Parto tidak pernah berpindah tempat.

Ketupat sayur Pak Parto yang dijual tanpa nama hanya menggunakan gerobak sederhana. (Youtube/ Bang Mpin)

Tak heran jika para pelanggan sudah hafal dengan kedai Pak Parto meski tidak ada nama di gerobaknya.

"Kurang lebih sudah 20 tahun jualan, gak pernah pindah tempat, di sini aja," kata Pak Parto dalam video yang diunggah akun Youtube Bang Mpin.

Pak Parto menuturkan bahwa ia mulai berjualan pada pukul 07.00 hingga habis.

Baca juga: Bakso Balung Pak Rebo di Bali, Laris Manis dan Harganya Terjangkau

Menariknya, ketupat sayur Pak Parto kerap kali ludes terjual hanya dalam beberapa jam saja.

"Biasanya buka jam 7 pagi sampai jam setengah 11 siang, paling lambat itu jam 11 siang," ungkap Pak Parto.

Selain telur, ada juga pilihan daging sapi dan kikil sebagai pendamping menyantap ketupat sayur. (Youtube/ Bang Mpin)

"Setiap hari bisa habis 300 porsi," tambahnya.

Bahkan, jika sedang ramai pembeli, ketupat sayur Pak Parto bisa ludes terjual dalam waktu 2 jam saja.

Pak Parto memilih untuk buka setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Warung Nasi Padang Super Laris dan Favorit di Surabaya, Rp 10 Ribuan Bisa Makan Kenyang

Sebab, menurut Pak Parto, pelanggan paling banyak justru biasanya datang pada akhir pekan.

Halaman
12