Dia menambahkan bahwa jalur perjalanan, terutama dengan Inggris, AS, Prancis, dan Jerman sangat penting karena banyak perusahaan internasional menjalankan operasi besar dari pusat keuangan kota.
Skema ini juga dapat memberikan peluang bagi industri penerbangan dan pariwisata yang dilanda pandemi, kata para analis.
"Sebelum pandemi, pariwisata menyumbang sekitar lima persen dari PDB Singapura," kata Song Seng Wun, ekonom regional di CIMB Private Banking.
"Dulu kami mendapatkan 1,6 juta turis setiap bulan, bandara kami dulu menangani lebih dari seribu penerbangan sehari sebelum pandemi. Sekarang hanya lebih dari 300 penerbangan sehari," katanya kepada AFP.
Statistik dari dewan pariwisata Singapura menunjukkan kedatangan pengunjung internasional turun menjadi kurang dari 2,8 juta tahun lalu dari rekor 19,1 juta pada 2019.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Bangkok Bakalan Buka Buat Turis Asing, Kalau Sudah Vaksin Tak Perlu Karantina
Baca juga: Mulai 1 Oktober, Bangkok Akan Dibuka Kembali untuk Turis Asing yang Sudah Divaksin
Baca tanpa iklan