Dilansir TribunTravel dari Khaleej Times, jemaah perlu memberikan bukti rangkaian lengkap dari salah satu dari empat vaksin yang diakui di Arab Saudi.
Baca juga: Canggihnya Robot Arab Saudi, Bagikan Air Zamzam untuk Jemaah Masjid Tanpa Bikin Kerumunan
Di antaranya dua dosis untuk vaksin Oxford/Astra Zeneca, Pfizer/BioNTech, dan Moderna atau satu dosis vaksin yang diproduksi oleh Johnson and Johnson.
Kabar baiknya, jemaah yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin Sinopharm atau Sinovac dapat memasuki Arab Saudi.
Namun dengan satu syarat, mereka harus menerima dosis tambahan (booster) dari salah satu dari empat vaksin yang diakui di Arab Saudi.
Artinya, jemaah dengan vaksin Sinovac atau Sinopharm mendapatkan tiga dosis vaksin.
Dosis ketiga merupakan vaksin booster yang akan dipenuhi oleh Kementerian Agama.
"Karena persyaratan yang disyaratkan oleh Saudi Arabia bahwa harus tiga kali suntikan dengan satu kali booster. Maka itu tentunya akan kita penuhi sebelum pemberangkatan," ungkap Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir dalam diskusi daring, dikutip dari Kompas.com.
Di Arab Saudi, sejauh ini ada sekira 34.686.940 orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.
Jumlah tersebut termasuk 1.573.907 orang lanjut usia.
Sekitar 62,05 persen populasi telah mendapatkan satu dosis, sedangkan 37,70 persen telah mendapatkan dua dosis.
Pada tingkat ini, 70 persen populasi diperkirakan akan mendapatkan kedua dosis vaksin pada Oktober 2021.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
Baca juga: Arab Saudi Buka Perbatasannya untuk Umroh, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Jemaah Indonesia
Baca juga: Astronaut Muslim Pertama Asal Arab Saudi Ceritakan Pengalaman Puasa dan Salat di Ruang Angkasa