Kasubag TU, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB), Johan Setiawan menyayangkan aksi tersebut.
Apalagi tugu yang merupakan satu aset negara yang ada di puncak gunung Merbabu itu juga baru saja selesai diperbaiki.
“ Karena sebelumnya tugu itu sedikit condong atau miring. Maka selama PPKM kemarin kita perbaiki, supaya bisa lebih awet sebagai background foto bagi para pendaki,” kata Johan.
“ Tugu itu menjadi penanda puncak pencapaian pendaki gunung Merbabu,” tambah Johan.
Untuk menjaga tugu yang dibangun sejak tahun 2017 itu tetap bisa menjadi monumen mengharukan bagi pendaki, setiap tahun tugu tersebut terus dilakukan perbaikan.
Meski sulit, karena bangunan tersebut berada ketinggian 3.142 mdpl, namun upaya itu terus dilakukan setiap tahun.
Dimana seluruh material, mulai dari Pasir, Batu, Semen dan air yang beratnya tak karuan dibawa naik mendaki jalur terjal gunung Merbabu.
“ Kami bersama relawan yang melakukan perbaikan harapannya bisa awet dan sebagai tanda sudah sampai puncak,” katanya.
Untuk itu, dengan adanya aksi tersebut, pihaknya sangat menyayangkan etika oknum pendaki ini.
" Tugu itu dibangun sebagai identitas puncak Merbabu,"
"Seharusnya kita turut menjaganya, jadilah pendaki yang bijak, cerdas dan bertanggung jawab. Mari kita jaga aset negara sebaik mungkin,” pungkasnya.
Saat ini Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) masih memburu tiga orang yang diduga melakukan aksi panjat dan berjoget di atas tugu puncak gunung Merbabu.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Merbabu Park Kopeng dan Jam Operasional Terbaru Agustus 2021
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan mengatakan telah menerjunkan tim untuk mencari informasi ketiga orang yang diduga melakukan aksi panjat tugu puncak gunung Merbabu ini.
“Dia (terduga pemanjat tugu) masuknya lewat mana sedang kita dalami,” ujar Johan.
Penelusuran tiga orang terduga itu dilakukan melalui pengecekan pendaftaran pendakian melalui jalur Tekelen yang masuk wilayah Semarang.