Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengintip Misi Terbaru DART NASA, Sengaja Akan Menabrak Asteroid?

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi NASA

Pada September 2022, Didymos dan Dimorphos akan relatif dekat dengan Bumi dan dalam jarak 6.835.083 mil (11 juta kilometer) dari planet Bumi.

Ini waktu yang tepat untuk menjalankan misi DART.

Menurut NASA, DART akan sengaja menabrak Dimorphos untuk mengubah gerakan asteroid di luar angkasa.

Tabrakan tersebut akan direkam oleh LICIACube, CubeSat pendamping atau satelit kubus yang disediakan oleh Badan Antariksa Italia.

Sementara itu, CubeSat akan melakukan perjalanan pada DART dan kemudian disebarkan darinya sebelum tabrakan sehingga dapat merekam apa yang terjadi.

"Para astronom akan dapat membandingkan pengamatan dari teleskop berbasis Bumi sebelum dan sesudah dampak kinetik DART untuk menentukan berapa banyak periode orbit Dimorphos berubah," kata Tom Statler, ilmuwan program DART di Markas Besar NASA, dalam sebuah pernyataan.

"Itulah ukuran kunci yang akan memberi tahu kita bagaimana asteroid merespons upaya pembelokan kita."

Baca juga: Begini Cara Selfie Bersama Robot NASA Perseverance dengan Latar Planet Mars, Cobain Yuk!

Beberapa tahun setelah proses 'menabrak asteroid', misi Hera Badan Antariksa Eropa akan melakukan penyelidikan lanjutan terhadap Didymos dan Dimorphos.

Sementara misi DART dikembangkan untuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA dan dikelola oleh Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, tim misi akan bekerja dengan tim misi Hera di bawah kolaborasi internasional yang dikenal sebagai Asteroid Impact & Deflection Assessment, atau AIDA.

"DART adalah langkah pertama dalam menguji metode untuk defleksi asteroid yang berbahaya," kata Andrea Riley, eksekutif program DART di Markas Besar NASA, dalam sebuah pernyataan.

"Asteroid yang berpotensi berbahaya menjadi perhatian global, dan kami senang dapat bekerja dengan rekan Italia dan Eropa kami untuk mengumpulkan data seakurat mungkin dari demonstrasi defleksi dampak kinetik ini."

Baca juga: Drone Buatan NASA Berhasil Selesaikan Misi Penerbangan Pertama di Mars

Misi Pertama DART

Dimorphos dipilih untuk misi ini karena ukurannya yang relatif terhadap asteroid yang dapat menimbulkan ancaman bagi Bumi.

DART akan menabrak Dimorphos yang bergerak dengan kecepatan 14.763,8 mil per jam.

Sebuah kamera pada DART, yang disebut DRACO, dan perangkat lunak navigasi otonom akan membantu pesawat ruang angkasa mendeteksi dan bertabrakan dengan Dimorphos.

Halaman
123