Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Bandungan Semarang

Tahu Pong dan 7 Kuliner Legendaris yang Patut Dicicipi saat Liburan ke Bandungan Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu porsi tahu pong telur yang disajikan dengan petis udang di warung Tahu Pong Gajah Mada, Jumat (24/5/2019)

Tahu yang disajikan dengan kol, lontong, taoge, dan gimbal ini disiram dengan kuah kacang yang terasa amat khas di lidah.

Cita rasa khas tersebut timbul dari kuah kacang yang menggunakan petis udang.

Lokasi: Jalan Pandanaran Nomor 2, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

3. Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok

Nasi goreng babat Pak Karmin di Jalan Pemuda, Semarang, yang tak pernah sepi pembeli. Tempat makan ini buka mulai Pukul 08.00 hingga 22.00. (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok sudah ada sejak tahun 1971 silam, cukup legendaris bukan?

Dikenal dengan sajian nasi goreng babat yang lezat, kedai ini hampir tak pernah sepi pembeli.

Sederhana namun melegenda, itulah ciri utama warung Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok.

Lokasi: Jalan Pemuda Nomor 2, Dadapsari, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah.

4. Lumpia Gang Lombok

Lumpia Semarang Gang Lombok yang berusia lebih dari satu abad tetap menjaga keasliannya. Dari kemasannya pun masih bergaya lampau dengan anyaman banmu dan logo zaman dulunya. (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Kurang lengkap rasanya membahas kuliner legendaris di Semarang tanpa menyebut Lumpia Gang Lombok.

Lumpia merupakan salah satu makanan khas Semarang yang terbilang legendaris di Indonesia karena sudah ada sejak lama.

Meski banyak penjual lumpia yang tersebar di Kota Semarang, Lumpia Gang Lombok menjadi yang paling populer.

Baca juga: Berangkat dari Solo, Ini Panduan Rute Menuju Umbul Sidomukti di Bandungan Semarang

Tak mengherankan, sebab usia Lumpia Gang Lombok sudah lebih dari 100 tahun.

Lokasi: Gg Lombok Nomor 11, Purwodinatan, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah.

5. Mie Kopyok Pak Dhuwur

Sepiring Mi Kopyok Pak Dhuwur di Semarang. (TRIBUN JATENG/MAULANA RAMADHAN)
Halaman
1234