TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak orang penasaran mengenai dunia penerbangan, mulai dari serba serbi pesawat, cara pilot menerbangkan pesawat hingga profesi sebagai pramugari.
Kali ini seorang konten kreator yang berprofesi sebagai pramugari akan berbagi kisahnya, yaitu Wina Mawardani.
Mengisi waktu luang di sela jadwal penerbangan yang masih tidak menentu, Wina rajin membuat konten tentang dunia aviasi dan pramugari di media sosial Instagram @winaswft dan Tiktok @winamawar.
“Saya ingin ingin memberikan edukasi tentang dunia penerbangan ke teman-teman yang ingin mendalami profesi pramugari.
Apalagi jika mereka berminat untuk bekerja di maskapai internasional seperti saya,” kata pramugari Emirates, sebuah maskapai dari Uni Emirat Arab.
Wina menceritakan suka duka kerja di maskapai penerbangan luar negeri apalagi di maskapai Timur Tengah.
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Wina.
"Awalnya karena lingkungannya serba berbeda, Wina sempat mengalami kesulitan. Tapi seiring berjalannya waktu, Wina lekas terbiasa dengan lingkungan kerjanya yang baru," katanya.
Wina mengakui tingkat profesionalitas dalam bekerja di maskapai asing masih lebih tinggi ketimbang maskapai domestik
. Di dunia kerja yang multinasional, mereka terbiasa untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat.
"Kita sangat menghargai satu sama lain di sini (di Emirates). Dari Captain (pilot) sampai awak kabin yang paling junior sekalipun tidak merasa kaku dan takut untuk menyampaikan pendapat," ujar Wina.
Sebaliknya, Wina menuturkan bahwa dirinya sempat mengalami bullying yang dibalut senioritas ketika masih bekerja di maskapai domestik.
"Bayangkan, tiap terbang aku dulu bukan gugup karena kerjaan, tapi lebih kepada takut punya rekan kerja yang rese dan sok senior, padahal cuma beda angkatan 2 atau 3 bulan saja," katanya.
Pengalaman menyakitkan tersebut membuat perempuan berdarah Minang-Bugis ini tidak nyaman di lingkungan kerjanya terdahulu dan memutuskan untuk keluar dan akhirnya berkarir menjadi awak kabin untuk maskapai luar negeri.
Semula, pekerjaan impian Wina sejak di bangku sekolah bukanlah pramugari namun diplomat atau duta besar di luar negeri mewakili Indonesia.