Ia bahkan mengikuti sejumlah agenda secara daring dari atas kereta di selama perjalanan.
Sandiaga Uno menjelaskan, berbagai fitur dan layanan yang dihadirkan kereta istimewa ini sesuai dengan tren berwisata ke depan, yakni customize, localize, personalize, dan smaller in size.
Kereta istimewa itu hadir dengan format khusus dengan jarak dan waktu tempuh yang tidak jauh.
Kereta ini juga memiliki kapasitas terbatas yakni maksimal 40 penumpang.
Sehingga membuat perjalanan terasa lebih personal.
"Kereta Istimewa ini juga menerapkan pilar kedua yaitu adaptasi terhadap kondisi pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga.
Terakhir, kata Sandiaga, adalah pilar kolaborasi.
Terlihat dalam perjalanan kali ini yang menjadi bagian kolaborasi antara Kemenparekraf dengan KAI Wisata.
Tidak hanya sekadar perjalanan, tapi promosi dan semangat bersama dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ini adalah kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah, baik pusat dan daerah. KAI Wisata bisa menjadi game changer dan mitra strategis kami untuk bersama-sama memulihkan dan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
"Kita ingin mendorong wisatawan nusantara, karena total ada Rp150 triliun setiap tahunnya yang dikeluarkan wisatawan asal Indonesia di luar negeri. Kita ingin potensi itu difokuskan #DiIndonesiaAja," kata Sandiaga.
Lalu, berapa sih biaya yang harus dikeluarkan jika ingin naik kereta istimewa ini?
Menghimpun dari akun sosial media Instargam resmi KA Wisata @kawisata, Senin (13/9/2021), harga naik kereta istimewa tersebut seharga Rp 60 jutaan.
Biaya itu bisa untuk perjalanan ala sultan dari Stasiun Gambir - Stasiun Cirebon.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Apresiasi Srawung Festival 2021, Sandiaga Uno Harap Industri Kreatif Dapat Berkembang
Baca juga: Sandiaga Uno Gratiskan Liburan ke 5 Destinasi Super Prioritas Buat Greysia Polii dan Apriyani Rahayu