Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sempat Dianggap Mitos dan Halusinasi, Kolam di Yellowstone Ini Punya Warna Tak Biasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grand Prismitic Spring yang merupakan bagian dari Yellowstone National Park, Wyoming.

“Contoh yang bagus adalah Morning Glory Pool di Yellowstone's Upper Geyser Basin, yang sebelumnya dikenal sebagai satu yang paling spektakuler. Tetapi karena manusia terus menerus melemparkan koin dan sampah lainnya ke dalam kolam, suhu air berubah, yang menghasilkan komunitas mikroba yang berbeda dan warna yang berbeda. ”

Letak tanah juga mempengaruhi warna

Mata Air Grand Prismatic (Flickr/yellowstonenps)

Baca juga: 5 Fakta Menarik Nirvana Valley Resort, Punya Penginapan Unik dan Kolam Renang di Tepi Jurang

“Grand Prismatik itu unik karena cara warnanya yang tersebar,” kata Hurwitz. "Banyak mata air lain memiliki, misalnya, pohon atau tebing yang mengelilinginya, sehingga sinar matahari tersebar secara berbeda."

Selama manusia tidak mengacaukannya, warna Grand Prismatic akan terlihat menarik.

Dibentuk dari letusan gunung berapi

Jika diperhatikan, Yellowstone dikelilingi lebih pegunungan di hampir semua sisi.

Mengapa bisa?

Supervolcano Yellowstone membentuk pegunungan sekitar 640.000 tahun yang lalu.

Letusan Lava Creek mengirim abu sejauh Des Moines dan New Orleans, membentuk Yellowstone Caldera yang kita kenal sekarang.

Dan kemudian, tentu saja, gletser menerjang dan meninggalkan jejak di mana-mana termasuk di Grand Prismatik.

Melalui semua ini, Yellowstone masih merupakan gunung api super aktif, yang mampu melakukan ledakan lain.

Bukan mata air alami

Grand Prismatic Spring di Taman Nasional Yellowstone (Flickr/curacumba)

Baca juga: 4 Penginapan di Dekat Lembah Tepus Bogor, Tempat Wisata Viral dengan Air Kolamnya yang Jernih

Meski disebut mata air panas, sebenarnya kolam yang sangat berbahaya.

Kamu memang tidak akan langsung tewas saat mencelupkan tubuh di sana.

"Kamu akan mati karena dehidrasi 2-3 hari kemudian, kulit mengelupas dan tidak lagi mampu mengatur retensi air, " jelas Dr. Jeff Havig.

Halaman
123