Untuk membedakannya dengan versi alkohol, barel dicat dengan warna merah cerah yang sekarang menjadi ciri khasnya.
3. Keajaiban medis
Baca juga: Fakta Unik Coca-Cola dengan Tutup Botol Kuning, Ternyata Ini Artinya
Meskipun saat ini sudah menjadi rahasia umum minum terlalu banyak soda tidak baik untuk kesehatan, namun pada akhir abad ke-19 Coca-Cola dijual sebagai obat ajaib.
Coca-Cola dipasarkan sebagai tonik otak, mampu menghilangkan sakit kepala dan kelelahan.
Coca-Cola juga diberikan kepada bayi sebagai perawatan medis.
Orang tua diinstruksikan untuk memberi bayi yang rewel beberapa tetes Coca-Cola dengan harapan akan membantu mereka tenang.
4. Dulu Gratis
Baca juga: 7 Fakta Coca-cola, Cuma 2 Orang Saja yang Tahu Resep Minuman Populer Dunia Ini
Pemberton mungkin jenius di balik kesuksesan membuat formula Coca-Cola, tapi dia bukan seorang salesman.
Dia mengalami kesulitan membangun merek, dan perusahaan tidak mengalami kesuksesan nyata sampai diserahkan kepada pengusaha Asa Griggs Candler.
Untuk membuat pelanggan terpikat pada produk, Candler merancang sistem kupon.
Dia meminta perwakilan penjualan membagikan voucher, menawarkan sajian gratis.
Begitu mereka mencobanya, orang-orang terus datang kembali untuk mendapatkan lebih banyak — membayar lima sen per gelas ketika mereka melakukannya.
5. Selamat tinggal kokain
Baca juga: Viral di Medsos, Youtuber ini Buat Eksperimen Ekstrem Ledakan 10.000 Liter Coca-Cola
Ketika Coca-Cola pertama kali memasuki pasar, bahan utamanya adalah kafein dan kokain .
Kokain berasal dari daun koka, sedangkan kafeinnya dari kacang kola.