Melansir dari TribunJateng, petugas basecamp telah dibuat kesal dengan ulah pendaki IFP.
Dia bersandiwara untuk mendapatkan pertolongan ranger setelah terpisah dari rombongannya.
Dalam perjalanan turun sampai di pos 3, IFP meminta bantuan ranger untuk mengevakuasinya.
Tim ranger dengan sigap menjemput dan mengevakuasi IFP.
"Ngakunya habis jatuh dua kali," kata Andika.
Tim ranger mengurut kaki IFP yang tampak ada sedikit lecet.
Saat terlihat kesakitan, tim ranger akhirnya percaya IFP benar-benar sakit hingga dipapah turun menuju basecamp.
Tim ranger membantu IFP dengan memandunya karena kondisi medan yang kurang memungkinkan.
Setibanya di pos 1, pendaki IFP dijemput sepeda motor menuju basecamp untuk mengambil helm.
Selanjutnya ia menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor.
Setelah itu terlihat bahwa IFP langsung berjalan biasa dan tidak merasa sakit seperti sesaat sebelumnya.
"Habis itu langsung kabur. Kami merasa dipermainkan, " katanya.
"Pas kabur, di jalan desa naik motornya ugal-ugalan," sambungnya.
Baca juga: Pura-pura Sakit Demi Konten, Pendaki Asal Kebumen Di-blacklist Gunung Sindoro Selama 5 Tahun
Pendaki IFP akhirnya minta maaf
"Saya memohon maaf atas tindakan saya kepada pihak basecamp Ndoro Arum (Banaran), masyarakat Desa Banaran, dan seluruh pendaki Indonesia," ucap pemuda asal Kebumen itu dalam video yang diunggah akun Instagram Basecamp Gunung Sindoro via Banaran, @sindoroviandoroarum.
Baca tanpa iklan