Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Di-blacklist 5 Tahun Gunung Sindoro, Pendaki yang Pura-pura Sakit Demi Konten Akhirnya Minta Maaf

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendaki Gunung Sindoro asal Kebumen yang pura-pura sakit demi membuat konten.

"Ngakunya habis jatuh dua kali," kata Andika, pengelola Basecamp Ndoro Arum.

Baca juga: Tiga Pendaki Hilang di Gunung Ungaran, Diduga Tersesat saat Menuju Sendang Suroloyo

Sempat dievakuasi menggunakan tandu

Di tengah perjalanan, ranger memutuskan untuk menggunakan tandu untuk mengangkut pemuda itu karena kondisi medan yang kurang memungkinkan.

Di samping itu, tim khawatir pendaki itu sakitnya tambah parah jika dipaksa untuk berjalan.

Sampai di pos 1, pemuda itu dijemput sepeda motor menuju basecamp.

Lalu pemuda itu menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor miliknya.

Anehnya, menurut Andika, saat berjalan menuju parkiran, pemuda itu terlihat biasa saja seperti tidak merasakan sakit.

Gunung Sindoro (Tribun Jateng/Khoirul Muzaki)

Ini berbeda ketika dia meminta bantuan ranger untuk dievakuasi di pos 3.

"Habis itu langsung kabur. Kami merasa dipermainkan," ungkap Andika kepada Tribun Jateng.

Baca juga: Dua Hari Tersesat di Gunung Geulis, Pendaki Ditemukan di Daerah Angker Tubuhnya Dikerumuni Semut

Akibat ulahnya, Fauzi harus menerima hukuman berupa blacklist dari Gunung Sindoro selama lima tahun.

Dengan hukuman ini, Fauzi dilarang mendaki Gunung Sindoro dari jalur manapun.

Hukuman terhadap Fauzi tertulis dalam surat keterangan tertanggal 18 Agustus 2021.

"Di-blacklist selama 5 tahun di kawasan Gunung Sindoro," tertulis dalam surat keterangan dengan nomor 001/SE.B/NA/VIII/2021 itu.

Baca juga: 3 Pendaki yang Hilang di Gunung Ungaran Jateng Ditemukan Selamat, Begini Kondisinya

Dalam surat keterangan tersebut juga dituliskan sejumlah pelanggaran yang dilakukan Fauzi.

Di antaranya berpura-pura sakit kepada ranger dan meminta evakuasi demi konten, berperilaku tidak sopan terhadap pengelola, berperilaku tidak sopan terhadap sesama pendaki, berperilaku tidak sopan terhadap warga (ugal-ugalan saat berkendara), dan melanggar aturan basecamp pendakian Gunung Sindoro via Banaran.

(TribunTravel.com/Sinta A.)