TRIBUNTRAVEL.COM - Apa yang terlintas di pikiranmu ketika menyebut tentang Semarang
Kebanyakan orang pasti akan menyebut Kota Lama dan Lawang Sewu.
Ya, kedua tempat ini menjadi ikon dari Semarang.
Berbicara tantang Lawang Sewu, kebanyakan orang pasti menyebut tentang bangunan besar yang menakutkan.
Baca juga: 4 Tempat Makan Siang di Semarang yang Terkenal Enak, Lokasi Dekat Simpang Lima
Nyatanya, Lawang Sewu merupakan satu tempat wisata bersejarah di Semarang.
Lawang Sewu yang bermakna pintu seribu merupakan nama lain dari Het Hoofdkantoor van de Netherlandsch-Indische Spoorweg Maatscappij (NIS).
NIS adalah perusahaan kereta api swasta masa Pemerintahan Hindia Belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia.
Saat itu NIS tengah membangun kereta yang menghubungkan antara Semarang dengan Surakarta dan Jogja.
Sejarah Bangunan Lawang Sewu
Gedung Lawang Sewu dibangun bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2.
Pembangunan untuk bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907.
Sementara itu bangunan tambahan dibangun sekira 1916 dan selesai 1918.
Lawang Sewu dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam.
Baca juga: Spot Foto dan Wahana Permainan Taman Bunga Celosia, Destinasi Wisata Bak Negeri Dongeng di Semarang
Baca juga: 5 Hotel Murah di Bandungan Semarang, Tarif per Malam Mulai Rp 60 Ribuan
Bangunan didesain dengan banyak jendela dan pintu untuk memperlancar sistem sirkulasi udara.
Banyaknya jumlah pintu dan jendela ini yang membuatnya dijuluki Lawang Sewu.
Baca tanpa iklan