Selain lezat dan nikmat, menu kulit goreng dibanderol dengan harga yang cukup murah, yakni RP 10.000 per porsi.
Tak heran jika sajian kulit goreng di sini selalu ludes terjual setiap harinya.
Saking larisnya, Warung Makan Pak Tri bahkan mampu menjual hingga 1 kuintal atau 100 kilogram kulit dalam sehari.
"Kulit kalau pas normal bisa sampai 1 kuintal, tapi kalo pas ppkm paling 60 kilogram," kata penjual.
Setelah sejenak berbincang, tiba saat Gharda untuk mencicipi sajian kuliner di Warung Makan Pak Tri.
Baca juga: Cerita Pemilik Warung Ponggol Setan di Tegal, Takut Laris Kalau Buka Cabang di Jakarta
Pada kesempatan kali ini, Gharda memesan beberapa menu best seller.
Selain kulit goreng, Gharda juga terlihat memesan sajian dengkul atau lutut.
Ketika mulai mencicipi, ia mengatakan bahwa warna kuning pada kulit goreng terlihat sempurna.
Itu menandakan bahwa bumbu rempah-rempah yang digunakan menyerap dengan baik.
Sebagai pendamping makanan, tersedia lalapan seperti kol, kemangi, timun dan daun pepaya rebus yang menjadi ciri khas.
Selain itu, tersedia pula sambal korek sebagai pelengkap.
"Kulitnya bener-bener crispy, enak banget asli. Gurih dan asinnya pas banget, bumbu kuningnya juga meresap dan berasa banget," ungkap Gharda.
Beda halnya dengan kulit goreng, dengkul justru tidak memiliki tekstur yang renyah dan crispy.
Menurut Gharda, dengkul memiliki tekstur layaknya tulang muda.
"Pas digigit seperti gigit tulang muda, kenyal dan berurat gitu," katanya.