Semua alat musik tersebut merupakan alat musik perkusi yang ketika digabungkan akan menjadi instrumen yang indah untuk didengar.
"Buat angklung sendiri jarang kami bawa untuk tampil di Taman Mahoni ini, mengingat kalau musim hujan perawatan untuk bambunya cukup riskan," ungkap Rizal.
TONTON JUGA:
Meski hadir di kawasan Taman Mahoni, grup musik Laskar Ngayudho rupanya sudah lahir sejak 2017 silam.
Berangkat dari kegiatan karang taruna desa setempat, Rizal berinisiatif mendirikan grup ini untuk memeriahkan pentas seni saat pesta perayaan HUT RI waktu itu.
Ia kemudian menghimpun pemuda setempat dan berproses perlahan-perlahan hingga membentuk grup Laskar Ngayudho.
Singkat cerita, Laskar Ngayudho rupanya mendapat respon positif dari pemerintah desa dan warga setempat.
Sehingga keberadaan grup Laskar Ngayudho masih tetap eksis hingga sekarang.
"Ya berangkat dari apresiasi itu, Laskar Ngayudho mulai dikenal banyak orang dan kerap diundang untuk berbagai acara. Baik untuk hajatan sampai acara pemerintahan," kata Rizal.
Baca juga: Nasi Boran Mbak Ita, Kuliner Khas Lamongan Langganan Istri Bupati hingga Pejabat
Baca juga: Icip Pedas Segarnya Rujak Mak Tas Paciran, Kuliner Legendaris di Lamongan Favorit Trio Macan
Baca juga: Waduk Gondang Lamongan Hadirkan Karpet Terbang Ala Film Fantasi Aladin, Berani Coba?
Rizal mengakui, untuk mempertahankan grup musik Laskar Ngayudho terbilang gampang-gampang susah.
Hal tersebut lantaran kerap adanya pergantian personel sewaktu-waktu.
Sehingga mau tidak mau, Rizal harus bersabar untuk mengajari personel baru mulai dari nol.
Meski demikian, ada hal lain yang sangat menarik dari keanggotaan grup musik Laskar Ngaydho ini.
Yaitu anggota grup yang terdiri dari pemuda setempat yang dulunya merupakan anak-anak jalanan.
"Jadi anak-anak itu kita himpun, kita kasih kegiatan positif, apalagi sekarang bisa tampi di Taman Mahoni, jadi anak-anak bisa punya penghasilan sendiri," pungkas Rizal.