Museum berusaha untuk meniru pengalaman orang-orang ketika mereka pertama kali menaiki Titanic asli, pada bulan April 1912.
Kapal yang terkenal menabrak gunung es pada 14 April dan tenggelam ke Samudra Atlantik Utara pada pagi hari tanggal 15 April saat dalam pelayaran perdananya.
Sekira 1.500 orang tewas saat tenggelam, termasuk 832 penumpang dan 685 awak.
Banyak yang tewas di air es, dan yang lainnya meninggal karena kurangnya sekoci di atas kapal.
Mengingat keburukan gunung es Titanic, ironi tragis runtuhnya dinding gunung es tidak luput dari komentar warganet di Facebook.
"Maaf ini terjadi tapi ... sedikit ironis gunung es adalah pelakunya lagi," tulis seorang komentator.
Meskipun Atraksi Museum Titanic ditutup setelah kecelakaan itu, tapi dibuka kembali hanya satu hari kemudian.
Namun, pemilik museum mengatakan bahwa mereka akan membutuhkan sedikit waktu untuk membangun kembali tembok gunung es.
Baca juga: 34 Fakta Titanic, Satu-satunya Kapal yang Ditenggelamkan oleh Gunung Es
“Tembok gunung es saat ini tidak ada, dan area yang terkena dampak telah ditutup, untuk saat ini,” jelas mereka. “Kami mengantisipasi akan memakan waktu setidaknya empat minggu untuk membangun kembali gunung es,”
Pengunjung, tidak terpengaruh, berbaris di luar untuk mengunjungi pameran segera setelah museum dibuka kembali.
“Anda tahu, banyak hal terjadi, ada sejuta hal kecil yang bisa terjadi,” kata pengunjung museum Jon Nijem , yang datang ke museum bersama putranya. “Itu tidak menghalangi kami untuk datang.”
Tamu-tamu lain merasa terguncang oleh runtuhnya dinding gunung es.
“Kami seharusnya datang kemarin, tetapi kami harus membeli tiket untuk hari ini,” kata Carrie Pittore, yang datang mengunjungi museum dari North Carolina bersama keluarganya. “Bagaimana jika itu kita?”
Ambar Purwaningrum/TribunTravel