Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Biaya Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan Capai Rp 2 Miliar, Pengamat Penerbangan Angkat Bicara

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengecatan merah putih pada pesawat kepresidenan RI yang tuai kritikan, sudah direncanakan sejak 2019.

"Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul. Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan," kata Heru kepada Kompas.com, Selasa.

Terkait pengecatan ulang, kata Heru, sudah waktunya dilakukan pembaharuan warna pada pesawat.

Pesawat kepresidenan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Jumat (19/2/2016). Presiden Joko Widodo beserta delegasi tiba kembali di Tanah Air usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat untuk menghadiri KTT ASEAN-AS, berkunjung ke Silicon Valley dan menjadi pembicara utama dalam US-ASEAN Business Council. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan merah putih, warna bendera nasional," ujar dia.

Sebelumnya, dalam siaran persnya Heru menyebut bahwa pengecatan pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Medan-Surabaya, Terbang Langsung Naik Lion Air Mulai Rp 800 Ribuan

Alokasi untuk perawatan dan pengecatan pun sudah dialokasikan dalam APBN.

Sementara, sebagai upaya pendanaan penanganan Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan.

"Dapat pula kami tambahkan, bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," kata Heru.

Heru menjelaskan bahwa proses pengecatan merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin, sehingga dilakukan pengecatan Heli Super Puma dan pesawat RJ terlebih dahulu.

"Sebagai informasi, perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu," ucap Heru.

Jadwal perawatan rutin pesawat BBJ 2, kata Heru, jatuh pada tahun 2021.

Ini merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.

Baca juga: Pramugari Ungkap Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Pakai Celana Pendek di Pesawat

Oleh karenanya, tahun ini dilakukan perawatan sekaligus pengecatan bernuansa merah putih sesuai dengan rencana sebelumnya.

"Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," kata dia.

Heru pun menepis anggapan yang menyebutkan bahwa pengecatan ini merupakan bentuk foya-foya keuangan negara.

Sebab, pengecatan pesawat telah direncanakan sejak tahun 2019.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kritik Biaya Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan yang Capai Rp2 Miliyar di Tengah Pandemi Covid-19.