Beberapa jam setelah shiftnya, Sarah berkata bahwa dia mulai merasa panik ketika dia memberikan minuman yang salah kepada orang-orang atau tidak mendapatkan pesanan yang tepat ke jendela drive-thru.
"Saya merasa seperti saya tidak bisa melakukan pekerjaan itu," katanya kepada Fox.
"Saya merasa seperti jatuh. Saya merasa seperti berada di ujung tanduk," lanjutnya.
Baca juga: Mengapa Ukuran Gelas Starbucks Bukan Small, Medium, dan Large? Ini Alasan di Baliknya
Baca juga: Cara Pesan Menu Rahasia Starbucks, Perlu Tahu 3 Hal Ini Sebelum Order
Sarah mengatakan dia turun dari lantai untuk merekam dirinya berbicara tentang bagaimana perasaannya selama apa yang dia katakan adalah perubahan yang menegangkan.
Buchan mengatakan dia merekam video itu sebagai cara untuk membantu memproses kecemasannya dan membicarakannya nanti dengan terapisnya.
Dia juga memposting video di TikTok untuk dilihat teman dan pengikutnya.
Sarah memberi tahu Fox bahwa setelah dia memposting video di TikTok, manajernya mengetahuinya dan memintanya untuk menghapusnya.
"Saya baru saja mempostingnya," katanya.
Sarah mengatakan manajernya segera mengetahui tentang klip itu dan memintanya untuk menghapusnya, jadi dia mengubah videonya menjadi privat.
Meski begitu, kata dia, klip tersebut sudah viral.
Barista ini lalu menyebutkan bahwa dia kemudian berbicara dengan manajernya, yang sangat memahami masalah tempat kerjanya.
"Saya mengatakan yang sebenarnya dan berkata, 'Ini tidak baik. Ini jauh dari yang saya pikirkan. Rasanya seperti hari pertama saya dan saya sudah berada di sini selama tiga minggu'," kata Sarah.
Sarah berkata manajernya kemudian mengatur pelatihan yang tepat untuknya.
Ia mengatakan bahwa setelah percakapan itu, "segalanya menjadi jauh lebih baik."
Dirinya pun ditempatkan pada shift baru dan mulai merasa seperti mendapat kesempatan untuk berlatih dan belajar.